Soe Hok-Gie datang dari sebuah rumah di Kebun Jeruk untuk menjadi seorang pahlawan. Jiwa "pemberontak" di warisi dari ayahnya, seorang peranakan Cina yang memilih menjadi penulis dan jurnalis. Pada umur 17 tahun, ia sudah pandai menggugat pemerintah yang dianggap lalai memenuhi amanat rakyat. Keberanian jiwanya tak tebendung setelah menyandang status mahasiswa. Disinilah Soe Hok-Gie mencetak se…