Soe Hok-Gie datang dari sebuah rumah di Kebun Jeruk untuk menjadi seorang pahlawan. Jiwa "pemberontak" di warisi dari ayahnya, seorang peranakan Cina yang memilih menjadi penulis dan jurnalis. Pada umur 17 tahun, ia sudah pandai menggugat pemerintah yang dianggap lalai memenuhi amanat rakyat. Keberanian jiwanya tak tebendung setelah menyandang status mahasiswa. Disinilah Soe Hok-Gie mencetak se…
Bibliografi : Hlm. 123
Buku ini mengurai silang-sengkarut politik pendidikan secara lengkap beserta seluk-beluknya. Mulai dari tujuan pendidikan nasional, anggaran pendidikan, pendidikan yang belum merata, kualitas pendidikan yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kebijakan kurikulum yang setiap berganti Menteri Pendidikan juga ikut berganti, ujian nasional yang hanya mengejar kecerdasan intel…