Text
Strategi mengajar guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan kemandirian siswa tunagrahita di SLB Dharma Purta Daha Kediri
Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari keprihatinan seorang penulis terhadap anak-anak yang mengalami kebutuhan khusus (tunagrahita) yang selama ini masih banyak yang belum bisa mandiri. Dengan keadaan tersebut bukan berarti mereka tidak memiliki peran dalam keluarga maupun di masyarakat dan tidak berhak mendapatkan pendidikan. Justru anak-anak seperti itu yang perlu mendapatkan pendidikan khusus, terutama oleh kedua orangtuanya agar mampu mandiri dan berperan dalam masyarakat untuk masa depannya. Pnelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalis strategi mengajar untuk menumbuhkan kemandirian, faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian selain dari guru PAI serta hambatan yang dialami guru ketika menumbuhkan kemandirian siswa tunagrahita.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan trigulasi, tahap-tahap penelitian melalui tahap pra-lapangan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan guru dalam menumbuhkan kemandirian siswa tunagrahita adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran individual dan strategi contextual teaching learning (CTI) dengan menghubungkan materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa serta pembiasaan. Faktor yang mempengaruhi kemandirian selain dari guru PAI adalah motivasi dari diri siswa dan juga pola asuh dari orangtua. Sedangkan hambatan yang dialami oleh guru ketika menumbuhkan kemandirian siswa tunagrahita adalah kurangnya konsentrasi belajar pada siswa, kurangnya kerjasama antara guru dan orangtua serta kurang lengkapnya sarana dan prasarana sekolah.
Dengan hasil penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah: 1) Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai. 2) Jam belajar untuk pendidikan agama Islam agar ditambah. 3) Peningkatan kemandirian untuk siswa harus lebih baik lagi. 4) Meningkatkan kerja sama antara guru dan orangtua agar tercapainya kemandirian yang diinginkan. 5) Kepada orangtua hendaknya harus melatih anak agar bisa hidup mandiri meskipun mereka memiliki kekurangan.
Tidak tersedia versi lain