Text
RESILIENSI KELUARGATERHADAP PERUBAHAN SOSIAL (Studi Kasus Keluarga Pasca Penggusuran Eks-Lokalisasi Semampir)
Keberadaan pemukiman di pinggiran area prostitusi merupakan
fenomena sosial dimana salah satu faktor pemicunya adalah faktor ekonomi.
Paradoksitas pendirian lokalisasi sebagai tindakan Pemerintah untuk melokalisir
kegiatan prostitusi dari masyarakat disisi lain juga mengundang warga sekitar
untuk memanfaatkanya sebagai lahan sumber pendapatan yang menguntungkan.
Apabila tempat lokalisasi yang telah lama menjadi tumpuan hidup bagi warga
sekitar menjadi tergusur tentunya akan berakibat pada pemukiman dan kondisi
psikologis mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi keluarga yang
menghadapi perubahan sosial akibat penggusuran di eks lokalisasi Semampir,
Kediri, Jawa Timur. Batasan permasalahan yang dikaji adalah pada keluarga yang
masih tinggal di dekat area prostitusi Semampir sebelum penggusuran terjadi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-studi kasus dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori Walsh
digunakan untuk menjelaskan variabel. Sementara subjek dalam penelitian ini
terdiri empat keluarga yang tinggal di dekat lahan penggusuran lokalisasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan sosial yang terjadi
akibat penggusuran di lokalisasi Semampir menimbulkan permasalahan bagi
warga sekitar. Masalah tersebut meliputi pergeseran okupasi, lahan penggusuran
yang menggangu, perubahan kebiasaan serta kondisi mental seperti stres, frustasi
dan depresi warga yang berujung pada kesejahteraan hidup mereka. Bagi
keluarga yang masih bertahan tinggal di eks lokalisasi Semampir menampilkan
perilaku resiliensi keluarga terhadap perubahan sosial. Resiliensi keluarga yang
diungkap meliputi belief system, organizational proccess dan communication.
Interaksi positif antara faktor resiko dengan faktor protektif pada keluarga akan
memunculkan perilaku resiliensi. Dalam hal ini, faktor protektif yang dimiliki
keluarga mampu membuat keluarga melakukan adaptasi positif untuk menghadapi
tantangan dalam perubahan sosial di lingkungan eks lokalisasi. Selain itu
penelitian ini juga mengungkap kelekatan tempat tinggal sebagai salah satu faktor
yang memengaruhi resiliensi keluarga.
Tidak tersedia versi lain