Hujjah al-Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghazali (w.1111), tidak saja mengakui empiris, rasio, intuisi dan otoritas sebagai sumber pengetahuan, sebagaimana epistemologi modern, tetapi ia menunjukkan keniscayaan superioritas ladunniy (ilham-wahyu) dan otoritas (wali-nabi) dalam pengetahuan dan kebenaran. la mengembalikan pengetahuan dan kebenaran itu kepada sumbersegalasumber pengetahuan yaitu Alla…
Sungguh sangat luar biasa pemikiran-pemikiran para kritikus muslim ini. Al-Ghazali mengkritik kelompok kalam, filsafat, ta’limiyah-batiniyah dan tasawuf dan juga mengkritik indra dan akal sebagai alat pencari kebenaran. Amin al-Khuli menyatakan “awal pembaharuan adalah membunuh (mengkritik) pemikiran yang berkembang sebelumnya”.