Text
Penerapan nilai-nilai sufisme di Pondok Pesantren Al-Ihsan Jampes Dusun Jampes Desa Putih Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri
Pondok Al Ihsan Jampes atau biasa disebut sebagai Pondok Jampes ini menjadi obyek penelitian. Pertama, Pondok Al Ihsan Jampes ini merupakan salah satu pondok pesantren salaf di Kediri yang masih eksis hingga kini di tengah zaman yang modern ini. Kedua, Pondok pesantren ini terkenal dengan pengajarannya yang santai, tanpa adanya tuntutan disiplin tinggi layaknya pondok pesantren lain, inilah yang menjadi sebuah nilai pengajaran yang membedakannya dari pondok pesantren yang lain. Pondok Al Ihsan Jampes ini adalah tempat lahirnya pemikir Kiai Ihsan ibn Dahlan Jampes Kediri.
Fokus penelitian ini adalah: 1) Apa saja materi yang digunakan Pondok Pesantren Al-Ihsan Jampes dalam menanamkan nilai-nilai sufisme? 2) Bagaimana metode yang digunakan di Pondok Pesantren Al-ihsan Jampes dalam penanaman nilai sufisme? 3) Bagaimana kehidupan sufisme santri di Pondok Pesantren Al Ihsan Jampes?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kwalitatif fenomenologi yang mampu menggambarkan arti dari pengalaman hidup untuk beberapa orang tentang sebuah konsep atau fenomena. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Hubermen yakni dengan tiga tahap Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing atau verification)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: Materi sufisme yang diajarkan pada santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Jampes Gampengrejo Kediri meliputi tobat zuhud, tawakkal, ikhlas, wara', sabar dan istiqomah. Dalam upaya penanaman nilai- nilai sufisme pada santri di Pondok Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri ada tiga metode yaitu: 1) kajian kitab-kitab klasik yang bermuatan ajaran tasawuf 2) pemberian contoh (uswah) 3) pembiasaan dalam amaliyah sehari-hari. Kehidupan sufisme santri Pesantren Al Ihsan Jampes ini meliputi: 1) Pola hidup santri penuh kesederhanaan. 2) Mental kemandirian dan semangat hidup yang tinggi. 3) Terjaga moralitas dan mentalitas dari virus modernitas 3) Santri sangat hormat dan santun kepada kyai, guru dan senioruya. 4) Hukuman atau sanksi pelanggar Qoraor bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji atau menyapu atau mengepel, dan lain sebagainya.
Tidak tersedia versi lain