Text
Pengaruh intensitas puasa senin kamis terhadap regulasi emosi (studi kasus pada santri Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah Ngronggo Kota Kediri)
Puasa senin kamis memiliki fadilah salah satunya dapat menahan hawa nafsu, dan nabi Muhammad SAW sangat gemar dan sangat menganjurkan berpuasa pada hari tersebut. Dari pendapat Imam Al Ghazali, bahwasanya puasa dapat mengendalikan hawan nafsu yang mana luapan dari emosi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan tingkat intensitas puasa senin kamis pada santri An-Nuriyah Jl.Sumber 1 Ngronggo Kediri kota. (2) Untuk menjelaskan tingkat regulasi pada santri An-Nuriyah JL.Sumber 1 Ngronggo Kediri kota. (3) mengetahuit pengaruh intensitas puasa senin kamis terhadap regulasi emosi pada santri An-Nuriyah Jl.Sumber 1 Ngronggo Kediri kota
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pengambilan data dilakukan di pondok pesantren An-Nuriyah Jl. Sumber 1 Ngronggo Kediri Kota dengan sampel sebanyak 45 santriwati, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua jenis skala yaitu skala intensitas puasa senin kamis dan skala regulasi emosi yang disusun dengan model skala likert. Adapun teknik analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana, Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas puasa senin kamis terhadap regulasi emosi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tingkat intensitas puasa senin kamis santriwati Pondok Pesantren An-Nuriyah memiliki nilai mean 68,145 termasuk dalam kategori sedang. (2) Tingkat regulasi emosi santriwati termasuk dalam kategori sedang dengan skor mean 71,222. (3) Dari output regresi linier sederhana diketahui bahwa nilai Fhaung 67,685 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 0,05. Maka dari itu variabel intensitas puasa Senin Kamis (X) dapat memprediksi variabel regulasi emosi (Y), yang mana kedua variabel dikatakan linier. Selain itu, juga didapat hasil yang menunjukkan pengaruh intensitas puasa Senin Kamis terhadap regulasi emosi 61.2%. Berdasarkan persamaan analisis regresi diperoleh koefisien regresi intensitas puasa Senin Kamis sebesar 1,051. Hal tersebut dapat menentukan setiap satu kenaikan skor X (intensitas puasa Senin maka Y (regulasi emosi) akan naik sebesar 1,051.
Tidak tersedia versi lain