Text
Pola interaksi sosial pada komunitas pengobatan tabib Ghazali di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri
Interaksi sosial adalah hubungan yang melibatkan proses sosial baik antara individu maupun kelompok. Seperti terbentuknya suatu komunitas yang didasari tujuan dan cara pandang yang sama. Adapun komunitas yang terbentuk lebih banyak dilatar belakangi seperti pada karakteristik masyarakat desa yang bersifat homogen, selain itu juga karena adanya faktor geografis yang mempengaruhi hubungan sosial antar individu di dalamnya sehingga terjalin hubungan yang lebih intens. Seperti pada komunitas pengobatan Tabib Ghazali di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, bahwa di era modern saat ini masyarakat Desa Joho masih mempercayakan pengobatan alternatif supranatural melalui Tabib Ghazali
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif, sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif, untuk pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan trianggulasi, tahap-tahap peneliti melalui tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, analisis data dan tahap penulisan laporan data
Dari hasil penelitian bahwa pola interaksi sosial pada komunitas pengobatan Tabib Ghazali dapat dilihat berdasarkan perilaku pertukaran sosialnya. Di dalam prilaku pertukaran sosial anggota komunitas pengobatan tersebut dapat membentuk pola interaksi akomodasi. Hal tersebut didasarkan pada proposisi sukses pada pola interaksi sosial mengenai capaian tujuan pihak-pihak terkait di dalam komunitas. Selain itu dalam interaksi yang berlangsung di dalam proses sosial komunitas pengobatan Tabib Ghazali, terdapat faktor pendorong dan penghambat pada pola interaksi sosial komunitas tersebut. faktor pendorong didasarkan pada proposisi stimulus dan proposisi nilai, yang kedunya menyoal tentang karakteristik dan persepsi anggota komunitas, motivasi dan manfaat yang diperoleh melalui pola interaksi sosial pada komunias tersebut. Sedangkan faktor penghambatnya didasarkan pada proposisi kerugian kejemuan, proposisi persetujuan-agresi dan proposisi rasionalitas, yang kesemuanya menjabarkan tentang hambatan pada pola interaksi sosial komunitas tersebut. Yang mana pada akhirnya bermuara pada proposisi rasional atau tindakan alternatif anggota komunitas dalam perilaku pertukaran sosialnya sangat mempertimbangkan kepentingan dan keuntungan dalam menentukan tindakan pada pola interaksi tersebut.
Tidak tersedia versi lain