Text
Nilai-nilai kemanusiaan dalam Surah Abasa 1-10 perspektif Ibnu 'Ashur denga pendekatan Maqasid Al-Shari'ah
Penelitian ini dilatarbelakangi masih maraknya hukum tebang pilih dewasa ini. Hukum seolah-olah tajam kepada orang-orang miskin, seperti kasus nenek asyani yang dituduh mencari tujuh batang kayu jati dipekarangannya sendiri, dan tumpul ketika menyasar orang-orang kaya, seperti kasus Gayus Tambunan yang ditahan karena korupsi milyaran tapi masih bisa plesiran, oleh sebab itu kajian tentang nila-nilai kemanusiaan terasa penting dan masih sangat relevan untuk saat ini. Hal tersebut telah di contohkan oleh al-Qur'an, khusunya didalam surat Abasa 1-10. Kajian ini terasa menarik, jika di ulas oleh Ibnu Ashur yang sangat detail didalam menjelaskan Nilai-Nilai kemanusiaan yang terdapat dalam surat Abasa 1-10, oleh sebab itu penelitian ini difokuskan pada sudut pandang beliau.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka berbasis deskriptif-analisis terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaaan didalam surat Abasa 1-10 prespektif ibnu Ashur dengan pendekatan Maqashid Syari'ah. Sehingga prespektif ibnu Ashur, teori Nilai-Nilai Kemanusiaan, pendekatan Maqashid Syariah digunakan sebagai sumber primer. Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:
Nilia-Nilai kemanusiaan dalam surat Abasa 1-10 menurut Ibnu Ashur memiliki dua fokus pembahasan, yaitu: Pembelajaran tentang Kemanusiaan yaitu sebagai upaya Allah swt, agar umat manusia tidak mengabaikan terhadap orang yang lemah dan berkekurangan. Dan memberikan penghargaan lebih terhadap orang yang berkekurangan, tujuannya untuk memberikan pertolongan serta kasih sayang baginya.
Pendekatan Maqashid Syari'ah menjelaskan bahwa teguran Allah swt tersebut hanya bersifat Dzoruriyah dengan tujuan untuk menjaga kehormatan terhadap orang-orang yang lemah.
Tidak tersedia versi lain