Text
Catatan kritis atas kinerja pembangunan ekonomi provinsi Sulawesi Tengah periode 2009-2019
Laporan Indeks Daya Saing Global 4.0 Tahun 2019 yang diterbitkan oleh Forum Ekonomi Dunia pada Maret 2020 menyebutkan bahwa daya saing Indonesia berada pada peringkat 50 dari 141 negara yang diteliti atau mengalami penurunan dari peringkat 45. Dalam konteks nasional, studi tahunan yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew School of Public Policy, Universitas Nasional Singapura menemukan bahwa di Tahun 2017, daya saing Sulteng berada pada peringkat 12, naik dari peringkat 20 dan 14 pada Tahun 2015 dan 2016. Lalu di Tahun 2018 dan 2019, daya saing ini menurun lagi menjadi peringkat ke 14 dan 19. Dalam konteks 13 kabupaten/kota di Sulteng, terdapat tiga daerah yang menempati tiga peringkat tertinggi daya saing yakni Banggai, Palu dan Morowali (ACI-NUS; 2020 & Bappeda Sulteng; 2020). Daya saing ditentukan oleh produktivitas tenaga kerja dan produktivitas modal. Produktivitas tenaga kerja berkaitan dengan kesejahteraan tenaga kerja. Peningkatan produktivitas tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan dapat tercapai, sedangkan peningkatan produktivitas modal belum tentu dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Produktivitas itu sendiri dipengaruhi oleh pendidikan penduduk, kesehatan penduduk, upah dan investasi. Buku ini terdiri atas delapan bagian, meliputi 84 tulisan yang pernah ditayangkan pada berbagai media massa di Kota Palu, seperti Radar Sulteng, Media Alkhairaat, Palu Ekspres, dan Metro Sulawesi selama periode 2009-2019 sebagai bagian dari misi memberikan pencerahan pada masyarakat.
Tidak tersedia versi lain