Text
Buku Ekonomi di Lautan SDM
Buku ini merupakan edisi kedua yang mengacu pada pembangunan dan globalisasi. Pada periode 2014-2018, ekonomi Indonesia hanya tumbuh rata-rata di kisaran 5 persen. Angka ini jelas jauh dari yang ditargetkan pemerintah yaitu 7 persen. Hal tersebut perlunya pembangunan infrastruktur untuk penurunan biaya logistik yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perekonomian bangsa. Perekonomian Indonesia masih tergantung kepada sumber daya alam (SDA). Sebagai negara penghasil sumber daya alam (SDA), bisa bertumbuh 5 persen di tengah harga komoditas dan energi yang turun dan berfluktuasi, bukanlah hal yang mudah. Namun di sisi lain, tentu kita harus mengakui, 5 persen jauh dari cukup. Berbeda dengan negara-negara maju yang tidak tergantung pada sumber daya alam karena kualitas sumber daya manusianya (SDM) yang sudah bagus. Indonesia biasa seperti itu jika mayoritas SDM-nya sudah berkualitas. Selain itu tingginya angka pengangguran, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan: persentase penganggur muda (15-24 tahun) juga menurun dari sekitar 22 persen (2014) menjadi 20 persen (2018). Tak hanya itu, persentase penganggur dan setengah penganggur muda menurun dari sekitar 33 persen ke 29 persen. Ini hal yang menggembirakan dan perlu diapresiasi. Ada penganggur muda berpendidikan mayoritas SMA ke atas meningkat dari 60 persen (2014) menjadi 74 persen (2018). Penganggur muda dengan pendidikan SMK dari sekitar 23 persen (2014) menjadi 33 persen (2018) dan juga diploma dan sarjana dari 4,4 persen (2014) menjadi 10 persen (2018). Namun, ada baiknya kita harus hati-hati. Kita perlu melihat komposisinya.
Tidak tersedia versi lain