Text
Studi komparasi kemampuan membaca al-Qur`an antara menggunakan metode Ummi di TPQ Hidayatus Sibyan dan metode Qiro`ati di TPQ Miftahus Sibyan
Kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik dan benar yaitu kemampuan seseorang dalam membaca Al-Qur'an yang sudah sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, fashohah, dan gharibnya, salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca seseorang yaitu penggunaan metode dalam mengajarkanya. saat ini banyak metode-metode membaca Al-Qur'an yang digunakan dalam belajar membaca Al-Qur'an namun disini peneliti memfokuskan pada metode Ummi dan Qiroati karena dua metode tersebut mempunyai kesamaan dalam metode dan materi pembelajaran yaitu menggunakan Pra TK. jilid 1- jilid 6, ghorib dan tajwid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana tingkat kemampuan membaca Al-Qur'an santri yang menggunakan metode Ummi. 2) bagaimana tingkat kemampuan membaca Al-Qur'an santri yang menggunakan metode Qiro'ati. 3) adakah perbedaan kemampuan membaca Al- Qur'an santri yang menggunakan metode Ummi di dan Santri yang menggunakan metode Qiro'ati.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengugunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi seluruh santri ditingkat Al-Qur'an baik metode Ummi maupun Qiroati berjumlah 40 santri, jumlah sampel sebanyak 40 santri karena menggunakan teknik sampling jenuh atau menggunakan semua populasi sebagai sampel. Instrumen yang digunakan yaitu Tes lisan untuk melihat kemampuan membaca santri, sedangkan angket untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi emampuan membaca santri. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan Independent Sample T Test dengan bantuan SPSS 26 untuk hasil tes lisan dan rumus persentase untuk hasil angket.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu 1) Tingkat kemampuan membaca Al- Qur'an yang menggunakan metode Ummi masuk kategori baik, rata-rata nilai sebesar 84,94, dengan latar belakang santri yang 80% masih di tingkat SD juga namun disekolahnya hanya terdapat 3atau 15% santri yang ada kegiatan mengaji. 2) Tingkat kemampuan membaca AL-Qur'an yang menggunakan metode Qiroati masuk dalam kategori sangat baik, rata-rata nilai sebesar 91,29 dengan latar belakang santri 90% masih di tingkat SD dan 45% di sekolahnya terdapat kegiatan mengaji. 3) Terdapat perbedaan kemampuan membaca dengan hasil uji T sebesar 6,345 dengan df = 38 maka diperoleh 1.684, sehingga thing the 6,345 > 1.684 dengan signifikansi 0,05 dengan demikian bahwa Ha diterima dan Ho ditolak
Tidak tersedia versi lain