Text
Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan kecerdasan emosional pada kelas XI di MAN 1 Nganjuk
Di MAN 1 Nganjuk, madrasah yang memiliki iklim baik dalam pengelolaan kecerdasan, termasuk kecerdasan emosional yang lebih diperhatikan oleh setiap guru Dengan melibatkan kerja sama antara guru dengan siswa kecerdasan emosional siswa di kelas, maupun di luar kelas dapat teratasi dengan baik. Guru di MAN 1 Nganjuk yang rata-rata memiliki gelar sarjana S2, termasuk kedua guru akidah akhlak kelas XI yang mendorong proses pembelajaran siswa di kelas menjadi menarik dan unik, dengan penerapan beberapa metode seperti map maping, diskusi, jigsaw, bermain peran, dan lain-lain. Sedangkan di luar kelas siswa akan mendapat perhatian, pemahaman dan pengertian khusus dari internal madrasah. Seperti kegiatan ekstra, kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial. Sebagian siswa juga mendapat perhatihan tambahan dari kyai maupun ustad dan ustadzah pondok, dengan rata-rata bertempat tinggal di lingkungan pesantren seperti pondok pesantren al-Fattah, al-Halim dan al-Aini. Dalam hal ini upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan kecerdasan emosional pada kelas XI. Dengan fokus penelitian diantaranya: 1) Bagaimana upaya guru akidah akhlak dalam melatih kecerdasan emosional (EQ) pada siswa kelas XI di MAN 1 Nganjuk?, 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) pada siswa kelas XI di MAN 1 Nganjuk?
Peneliti ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga metode dalam memperoleh data, yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1). Upaya guru akidah akhlak dalam melatih kecerdasan emosional siswa. Melalui kegiatan di kelas dan kegiatan di luar kelas 2). Faktor pendukung kecerdasan emosional siswa, meliputi dalam internal antara lain: diri sendiri, keluarga yang terdukung dengan program agama dan banyaknya sarjana guru S2, dalam eksternal meliputi: dukungan luar madrasah, sarana dan prasarana tercukupi dan kegiatan ekstra. Faktor Penghambat dalam internal meliputi: diri sendiri, keluarga tidak harmonis dan pergaulan teman sebaya, dalam eksternal meliputi: lingkungan madrasah, lingkungan rumah dan pergaulan luar melibatkan pada komunitas.
Tidak tersedia versi lain