Text
Peran pelatihan ketrampilan dalam meningkatkan kesejahteraan warga muslim eks-lokalisasi Dolly (studi pada pembuaan sandal hotel di KUB Mampu Jaya Surabaya)
Dengan tindakan penutupan lokalisasi Dolly, pemerintah menyadari bahwa pasca penutupan, warga menjadi kehilangan mata pencaharian yang selama ini mereka rasakan dengan adanya aktivitas prostitusi di Kampung Dolly. Maka, konsekuensi Pemerintah Kota Surabaya selanjutnya yaitu menyediakan lapangan kerja yang baru bagi warganya melalui pemberian pelatihan keterampilan sebagai bekal agar mandiri secara ekonomi yang diharapkan dapat kembali meningkatkan kesejahteraan warganya
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pelatihan keterampilan dalam meningkatkan kesejahteraan warga muslim eks-lokalisasi Dolly di KUB Mampu Jaya Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti ialah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, diukur dari indikator kesejahteraan keluarga menurut BKKBN, pelatihan keterampilan berperan meningkatkan kesejahteraan warga terdampak di KUB Mampu Jaya Surabaya dengan telah terpenuhinya kedua indikator Keluarga Sejahtera III Plus, namun hanya 6 (enam) orang yang benar-benar mencapai kategori Keluarga Sejahtera III Plus karena telah mampu memenuhi keseluruhan dari 6 indikator tahapan KS 1, 8 indikator KS II, 5 indikator KS III, serta 2 indikator tahapan KS III Plus. Sisanya sebanyak 2 (dua) orang hanya mencapai kategori Keluarga Pra Sejahtera. Sedangkan sebanyak 2 (dua) orang lainnya mengalami peningkatan dari Keluarga Pra Sejahtera menjadi kategori Keluarga Sejahtera I (KS I). Menurut perspektif ekonomi Islam, menunjukkan hasil bahwa pelatihan keterampilan berperan meningkatkan kesejahteraan seluruh warga terdampak (muslim) di KUB Mampu Jaya Surabaya dalam hal pemeliharaan kelima aspek dasar dalam kehidupan yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Peningkatan tersebut terutama dalam hal ibadah dan upaya meningkatkan pengetahuan agama; perubahan perilaku dan pakaian yang sesuai dengan kepatutan dan kesempurnaan akhlak yang mulia, menjadikan warga kembali bermanfaat untuk masyarakat pada pemeliharaan jiwa; terpeliharanya akal seperti terbebas dari segala macam intimidasi, ancaman psikis, dan jeratan minuman keras; terhindar dari perbuatan yang merusak diri dan keturunan seperti zina; serta lebih berkah dan bermanfaatnya harta yang diperoleh pada usaha pemeliharaan harta
Tidak tersedia versi lain