Text
Pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja perawat (studi pada RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri)
Perkembangan dunia kesehatan di Indonesia semakin marak dan semakin unjuk diri dalam penunjangan fasilitas terbaik bagi kepuasan pekerja maupun pasien. Rumah Sakit Ahmad Dahlan Kota Kediri memberikan effort yang baik dalam meningkatkan kualitas rumah sakit, baik dari segi sumber daya manusia maupun fasilitas fisik lainnya. Sumber daya manusia memiliki peran penting bagi lembaga atau perusahaan (termasuk rumah sakit), yakni sebagai penggerak seluruh aktifitas dalam mengelola . mengatur, dan menjalankan kegiatan didalamnya. Memiliki tenaga kerja yang berkualitas akan mampu menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal sesuai dengan yang ditargetkan. Perawat merupakan SDM dengan jumlah terbanyak dibanding bidang lain yang ada di dalam lembaga rumah sakit, oleh karena itu perawat memiliki andil besar dalam memajukan dan membantu pencapaian tujuan rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat. Kepuasan kerja merupakan sebuah perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami oleh pegawai didalam sebuah pekerjaan. Tingkat kepuasan kerja yang baik akan membuat perawat semakin bersemangat dan begairah dalam mengeksekusi tugasnya. Komunikasi menjadi salah satu pendorong seseorang dalam meraih sebuah kepuasan kerja guna mendapatkan hasil yang terbaik.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini merupakan perawat RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri sebanyak 126 perawat.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa korelasi antara komunikasi dan kepuasan kerja perawat sebesar 0,794 yang disimpulkan bahwa komunikasi dan kepuasan kerja perawat mempunyai hubungan kuat. Dan dari hasil uji regresi sederhana didapatkan hasil Y 1,9805+0,769X, artinya apabila komunikasi naik 1 (satu) satuan maka kepuasan kerja perawat akan naik sebesar 0,769 satuan. Berdasarkan uji t pada tabel 4.14, diketahui thang 14,520 dengan signifikan 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan H, diterima, yang berati ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel komunikasi (X) terhada kepuasan kerja (Y). Koefisiensi determinasi (R Square) sebesra 0,630 hal ini berati 63,0% kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh komunikasi, sedangkan sisanya yaitu 37,0% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan, kondisi kerja fasilitas, kesempatan untuk maju, faktor intrinsik dari pekerjaan dan aspek sosial dalam pekerjaan.
Tidak tersedia versi lain