Text
Implementasiprogram peatihan terjemah al-Quran (PPTQ) bagi masyarakat (studi kasus PPTQ pondok pesantren Safinatul Huda Plemahan Kediri)
Pemahaman terhadap isi Al-Qur'an sehingga keberadaannya benar-benar bisa berfungsi sebagai pedoman hidup masih dirasa sangat kurang di kalangan masyarakat muslim. Al-Qur'an hanya sebatas dibaca sebagai ibadah rutin bahkan banyak pula hanya sebagai pajangan dan penghuni rak buku. Sebuah upaya telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Safinatul Huda dengan mengusung program bernama Program Pelatihan Terjemah Al-Qur'an (PPTQ) yang ditujukan kepada masyarakat muslim dari semua lapisan khususnya yang nonsantri (masyarakat awam) dengan tujuan agar mereka bisa memahami Al-Qur'an beserta maknanya, yang pada akhirnya dapat mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. PPTQ Safinda sebagai sebuah kajian pembelajaran terjemah Al-Qur'an bagi masyarakat sebagai pintu pertama memahami Al-Qur'an dengan mudah dan praktis melalui metode safinda. Maka fokus penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi Program Pelatihan Terjemah Al-Qur'an bagi masyarakat?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Pelatihan Terjemah Al-Qur'an bagi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan setting penelitian Pondok Pesantren Safinatul Huda Plemahan Kediri dan beberapa tempat diselenggarakannya kajian PPTQ Safinda. Jenis penelitiannya studi kasus dengan menggunakan sumber data primer berupa tempat, orang, dan data tertulis. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka akan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan kehadiran, triangulasi, dan pembahasan sejawat.
Hasil dari penelitian ini adalah penerapan PPTQ Safinda dilakukan dengan metode safinda yaitu metode gabungan antara pelatihan (drill), pengulangan (repitisi), pentahapan (graduasi), dan sorogan, yang materi pembelajarannya dimulai dari Juz 1 hingga juz 30 dengan model menterjemahkan Al-Qur'an secara lafziyah yang dibantu kamus al-muyassar, dengan mengulang-ulang lafaz / kata dan terjemahnya agar masyarakat dapat mengingat terjemah per kata, mengerti kaidah nahwu şorofnya, dan dapat memahami makna Al-Qur'an yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat mengamalkan isinya. Proses pembelajarannya berupa menterjemahkan dan mengi'rob Al-Qur'an secara langsung di hadapan ustadznya dengan tehnik klasikal di awal pembelajaran dan tehnik individual di akhir pembelajaran secara bergantian (sorogan). Hal tersebut sekaligus menjadi tehnik evaluasi PPTQ dalam proses pembelajarannya. Pemberian materi baik terjemah, qawa'idul lughah (i'rabul Qur'an), maupun tafsirnya dilakukan secara bertahap dan didampingi ustadznya secara berkelanjutan.
Tidak tersedia versi lain