Text
Pola konsumsi smartphone mahasiswa menurut teori konsumsi Islam (studi kasus pada mahasiswa UNP dan IAIN Kediri)
Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan manusia, termasuk dalam konsumsi benda non-makanan, seperti smartphone. Dengan demikian, umat muslim, termasuk mahasiswa yang menjadi grup konsumen terbesar dari pemakaian smartphone, seharusnya menggunakan smartphone sesuai dengan aturan dalam konsumsi Islam. Berdasarkan asumsi tersebut, dilakukan penelitian pada mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri dan Institut Agama Islam Negeri Kediri. Penelitian dilakukan untuk membandingkan konsumsi smartphone dalam dua universitas tersebut, dan bagaimana pola konsumsi tersebut jika dilihat dari teori konsumsi Islam.
Penelitian ini adalah penelitian dengan mixed method dengan variasi metode concurrent triangulation. Pada metode ini, pengumpulan data dan analisis secara kuantitatif serta pengumpulan data dan analisis secara kualitatif dilakukan secara simultan. Dalam penelitian ini, metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian perbandingan (comparative research), dengan bobot yang lebih besar dari metode kualitatif. Pengujian hipotesis kuantitatif dilakukan dengan uji hipotesis Mann-Whitney U, diikuti dengan deskripsi proporsi pilihan dan modus kedua kelompok sampel. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai konsumsi smartphone mahasiswa UNP dan IAIN Kediri menurut teori konsumsi Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, selain untuk berkomunikasi, mahasiswa UNP menggunakan smartphone untuk mengerjakan tugas perkuliahan dan mendapatkan/menyebarkan informasi, sedang mahasiswa IAIN menggunakan smartphone untuk mencari referensi perkuliahan dan verifikasi informasi. Mahasiswa dari kedua universitas umumnya memahami urgensi dari konsumsi yang sesuai Islam, dan mengaku bahwa konsumsi smartphone yang dilakukannya adalah dalam taraf wajar. Meskipun dalamprakteknya, terdapat setidaknya 55% mahasiswa UNP dan 38% mahasiswa IAIN yang menyatakan sering/selalu merasakan gelisah karena tidak dapat menggunakan smartphone (mengalami nomofobia) sedangkan beberapa narasumber dari kedua universitas mengaku melakukan phubbing atau mengaku kadang-kadang lupa waktu karena penggunaan smartphone.
Tidak tersedia versi lain