Text
Penanaman akhlak melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong 2
Kemrosotan moral banyak terjadi pada diri anak-anak Hal itu karena secara internal, kondisi psikologis anak-anak yang masih labil dan "asupan pengetahuan mengenai moral yang kurang menyebabkan anak-anak mudah dipengaruhi lingkungan yang negatif. Begitu pula pengalaman-pengalaman menyenangkan yang didapat dari hubungan dengan teman sebaya semakin menumbuhkan minat anak untuk memperluas lingkungan pergaulannya. Khususnya pada anak anak yang duduk di jenjang sekolah dasar. Kegiatan interaksi ini mewajibkan seorang anak untuk mengerti dan memahami "unggah ungguh kesopanan yang ada pada lingkungannya. Kenyataanya, banyak anak yang kurang mampu berakhlakul karimah terhadap orang lain. Untuk menghadapi dekadansi moral tersebut, SDN Kalirong 2 menerapkan program pendidikan holistik yang dirasa akan mampu menghadapi kemrosotan moral yang semakin merajalela. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penanaman akhlak siswa kepada Allah SWT melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong II, untuk mendeskripsikan proses penanaman akhlak siswa kepada manusia melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong II dan untuk mendeskripsikan proses penanaman akhlak siswa kepada Allah SWT melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong 11
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, dengan langkah-langkah sebagai berikut pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi data.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Proses penanaman akhlak siswa kepada Allah melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong II yaitu tahap pertama belajar untuk belajar (Learning to Learn) yang dilaksanakan melalui integrasi pembelajaran tematis, tahap kedua belajar untuk melakukan (Learning to Do) yang dilaksanakan melalui pembiasaandiantaranya yaitu pembacaan kalimah tahlil dan pembacaan surat pendek, pembiasaan Sholat Dhuha dan sholat Dhuhur berjamaah, infaq setiap hari Jum'at, tahap ketiga belajar dalam kehidupan sosial. (Learning to Leave Together) yang dilaksanakan melalui keteladanan antara lain ikut sholat berjamaah dengan datang lebih awal, tahap keempat belajar untuk menjadi sesuatu (learning to be) pelaksanaannya melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain program mengaji dengan metode sorogan, seni badrab, dan kepramukaan, tahap kelima adanya pemberian reward and punishment. 2) Proses penanaman akhlak siswa kepada manusia melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong II yaitu tahap pertama belajar untuk belajar (Learning to Learn) yang dilaksanakan melalui integrasi pembelajaran tematis, tahap kedua melalui simulasi bermain peran, tahap ketiga belajar untuk melakukan (Learning to Do) yang dilaksanakan melalui pembiasaan diantaranya yaitu pembiasaan "salim", infaq setiap hari Jum'at, pembiasaan cek gigi dan senam pagi, pembiasaan menjadi pemimpin saat berdoa dan menjadi imam sholat Duha, tahap keempat belajar dalam kehidupan sosial. (Learning to Leave Together) yang dilaksanakan melalui keteladanan, tahap kelima belajar untuk menjadi sesuatu (learning to be) pelaksanaannya melalaui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, tahap keenam adanya pemberian reward and punishment. 3) Proses penanaman akhlak siswa kepada lingkungan melalui pendidikan holistik di SDN Kalirong II melalui pembiasaan kegiatan jumat bersih dan melakukan penilaian untuk mengetahui keberhasilan program yang telah dilaksanakan dengan melalui teknik penilaian observasi.
Tidak tersedia versi lain