Text
Peran kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius siswa di SMAN 5 Kediri
Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang berhubunga langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sebagai penentu kebijakan di sekolah, Kepala Sekolah harus memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan hijak dan terarah, serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal pula, demi meningkatkan mutu pendidikan. Peran kepala sekolah antara lain: Evaluator, manager. administrator, supervisor, leader (pemimpin), innovator. Budaya religius lembinga pendidikan adalah upaya terwujudnya nilai-nilai ajaran agama sebagai tradisi dalam berperilaku dan budaya organisasi yang diikuti oleh seluruh warga di lembaga pendidikan tersebut. Dengan menjadikan agama sebagai tradisi dalam lembaga pendidikan maka secara sadar maupun tidak ketika warga lembaga mengikuti tradisi yang telah tertanam tersebut sebenarnya warga lembaga pendidikan sudah melakukan ajaran agama. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan budaya religius yang ada di SMAN 5 Kedin? (2) Bagaimana peran Kepala Sekolah dalam mengembangkan budaya religius di SMAN 5 Kediri? (3) Apa kendala yang hadapi Kepala Sekolah dalam mengembangkan budaya religius siswa di SMAN 5 Kediri?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini uraiannya tidak berupa angka, akan tetapi prosedur penelitian ini menghasilkan data deskriptif dalam bentuk katra-kata yang dilakukan di SMAN 5 Kediri. Dan menggunakan jenis penelitian fenomenologi. Sebagai sumber datanya adalah kepala sekolah SMAN 5 Kediri, Waka kesiswaan, guru mata pelajaran PAI, dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang didapat bahwa peran kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius di SMAN 5 Kediri dalam melaksanakan budaya religius terdapat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kemudian untuk peran kepala sekolah sebagai evaluator, manager, administrator, supervisor, pemimpin (leader) serta innovator sudah baik, dengan dibuktikannya terdapat program pembacaan ayat suci Al-Quran beserta terjemahannya, sholat dhuhur berjamaah, sholat jumat wajib dilaksanakan disekolah, bakti sosial, dll. Dan kendala yang dihadapi berupa membutuhkan energi yang lebih dalam menjaga rutinitas/ke ajegan (Istiqomah) dalam melaksanakan budaya religius, pembina kurang menguasai konten dakwah yang bisa di terima oleh siswa milenial atau terkesan masih klasik, partisipasi siswa masih 80 %, belum sepenuhnya berpartisipasi Sehingga yang 20 % perlu adanya perbaikan
Tidak tersedia versi lain