Text
Evaluasi pembelajaran PAI dengan pendekatan illuminative model (studi kasus di SD Alam SAKA Wates Kediri)
Kata Kunci Evaluasi hamnative, Pembelajaran PA1
Tujuan pendidikan agama Islam adalah menanamkan nilai-nilas agama dalam din peserta didik hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi saat ini pembelajaran PAI banyak dinilai keberhasilannya dari nilai yang diperoleh siswa SAKA memiliki komitmen untuk mewujudkan tujuan pembelajaran PAI dengan membuat konsep lingkungan belajar outdoor (belajar bersama alam) Mengoptimalkan seluruh kecerdasan berbasis alam dengan pembelajaran sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Hadis Peneliti menggunakan evaluasi model iluminanf karena evaluasi mi fokus pada intruksi dan lingkungan belajar Adapun fokus penelitian ini ada satu, yaitu 1) Bagaimana hasil evaluasi proses pembelajaran PAI pada tahap observe, inquiry further dan seek to explam di SD Alam SAKA Wates Kedini? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi proses pembelajaran PAI pada tahap observe, inquiry further, seek to explain di SD Alam SAKA Wates Kediri
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi Adapun proses analisis data meliputi kegiatan mengumpulkan data, memeriksa kembali data dan merumuskan kesimpulan. Tahap akhir yang dilakukan adalah pengecekan keabsahan data dengan melakukan triangulasi
Hasil evaluasi yang diperoleh adalah pada tahap Observe diketahui bahwa proses pembelajaran PAI di SAKA memakai kurikulum 2013 yang ditentukan oleh pemerintah dan konsep pembelajaran outdoor dengan alam sebagai objek, media (sarana) dan tempat belajar (prasarana). Tujuan dari pembelajaran PAI di SAKA adalah membentuk dan mengembangkan peserta didik sebagai pemimpin (khalifah filard) sesuai dengan potensinya masing-masing (individual learning). Capaian pembelajaran PAI yaitu siswa faham (kognitif), praktek (psikomotorik) dan menerapkan (afektif) dalam kehidupan sehari-hari Capaian tersebut diperoleh melalui kegiatan pembelajaran inti dan pembelajaran tambahan (pembiasaan) dengan guru sebagai fasilitator. Hasil evaluasi pada tahap inquiry further diperoleh bahwa PAI di SAKA menerapkan basic kurikulum (K-13) dan lifeskill kurikulum (komponen akhlaqul karimah, sains, leadership dan enterpreunership) Metode pembelajaran yang digunakan adalah learning by doing dan konvensional, evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui penilaian rapot, portofolio, observasi dan sharing antar fasilitator dan orang tua. Pada pembelajaran tambahan yaitu berisi kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap hari untuk memperkuat pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai agama Islam. Hasil evaluasi pada tahap seck to explain, diperoleh bahwa SAKA mampu mewujudkan capain pembelajaran dalam basic kurikulum dan lifeskill kurikulum melalui kegiatan pembelajaran inti dan pembelajaran tambahan. Evaluator menemukan kekurangan pada pembelajaran inti yaitu pengelolaan kelas (model penggabungan kelas) menjadikan fasilitator kesulitan membagi perhatian dan penyampaian materi dalam pengajaran kurang maksimal.
Tidak tersedia versi lain