Text
Makna dan simbol dalam tradisi Mbeleh Golekan di Desa Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri
Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan tradisi yang beragam Tradisi tersebut biasanya memperingati hari besar, menyambut kelahiran, menghormati orang meninggal, bahkan ada juga yang untuk mengawali bisnis. Salah satunya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, setiap satu tahun sekali pada bulan Suro (Muharram) diadakan tradisi menyembelih boneka bayi pada saat paginya dan wayangan pada malam harinya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan objek penelitian tentang makna dan simbol. Penggalian data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara pada masyarakat Desa Kandangan Teori yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teori makna dan simbol Levi-Strauss, karena teori ini yang relevan untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tradisi mbeleh golekan merupakan. salah satu manifestasi dari kearifan lokal masyarakat dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia dan alam. Dengan pendekatan teori Levi-Strauss melalui teori segitiga kuliner (culinary triangle), mampu menjelaskan makna dan simbol. Masyarakat Desa Kandangan menggunakan golekan atau boneka sebagai pusat simbolik. Jika berangkat dari sejarah, masih menggunakan bayi, namun dengan datangnya Islam ke masyarakat Kandangan, bayi tersebut diubah menjadi golekan Seluruh instrumen tradisi tersebut merupakan perlambangan terhadap kehidupan. Semua diramu, disusun, dan diaplikasikan dalam kehidupan, maka terciptalah kehidupan yang damai Inti dari tradisi tersebut adalah terjalinnya silaturahim, memohon kepada Allah agar desa aman dan tenteram, ungkapan rasa syukur, sebagai media nguri-nguri budaya Jawa serta menghormati para leluhur
Tidak tersedia versi lain