Text
Model interaksi sosial dan regulasi emosi anak autism spectrum disorder (ASD) di rumah terapi autis Cahaya Harapan Mrican
Interaksi sosial pada anak Autisme Spectrum Disorder (ASD) sering kali mengalami hambatan, hal itu disebkan oleh perhatian anak Autisme Spectrum Disorder (ASD) yang serign teralihkan. Anak Autisme Spectrum Disorder (ASD) juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengubah perhatiannya pada stimulus pendengaran dan stimulus visual. Hal ini menyulitkan mereka untuk dapat mengikuti interaksi sosial yang cepat berubah dan kompleks. Demikian pula anak Autisme Spectrum Disorder (ASD) memiliki kesulitan mengingat informasi verbal yang panjang sehingga dapat menghambat interaksi sosial. Adanya hambatan dalam proses interaksi sosial akan mempengaruhi regulasi emosi anak Autisme Spectrum Disorder (ASD).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model interaksi sosial dan regulasi emosi yang digunakan pada anak Autisme Spectrum Disorder (ASD).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, untuk mengetahui model interaksi dan regulasi emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Rumah Autis Cahaya Harapan Mrican. Dengan jumlah subjek penelitian 4 anak Autism Spectrum Disorder (ASD).
Hasil penelitian menunjukkan model interaksi sosial yang sering digunakan anak Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah model interaksi sosial antara individu dan individu, serta individu dengan kelompok dengan intensitas tidak konsisten. Selain itu interaksi yang muncul pada anak Autism Spectrum Disorder (ASD) cenderung ke arah disosiatif. Kurangnya kemampuan interaksi menyebabkan sering munculnya kesalahpahaman yang memicu munculnya emosi pada anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Dalam hal regulasi emosi anak Autism Spectrum Disorder melakukan beberapa model proses regulasi diantaranya, pilihan situasi, modifikasi situasi,pengalihan perhatian dan perubahan respon. Sehingga terdapat keterkaitan antara interaksi sosial dengan regulasi emosi anak Autism Spectrum Disorder (ASD), dimana semakin baik interaksi sosial pada anak Autism Spectrum Disorder (ASD) maka semakin baik pula regulasi emosinya.
Tidak tersedia versi lain