Text
Retorika dakwah habib Ali bin Hasan Baharun (Habib Ali) pada rutinan malam jumat di musholla pondok pesantren Al-Hasani di Desa Mondo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri
Retorika merupakan kegiatan untuk menarik perhatian orang lain, lewat kepandaian berbicara khususnya di depan umum. Retorika Dakwah merupakan keterampilan menyampaikan pesan keagamaan kepada masyarakat agar pesan dakwahnya lebih bisa diterima maupun di pahami oleh jama'ahnya.femonema dalam dakwah sekarang adalah banyak sekali orang yang pandai berbicara sehingga berpidato panjang lebar, berapi-api, akan tetapi tidak memperoleh apa-apa selain kelelahan dan kebosanan para audiennya sehingga kemungkinan kecil akan diterima pesan-pesan dakwahnya, Fenomena kasus seperti ini biasanya disebabkan karena kebanyakan pembicara atau mubaligh mempunyai bahan materi yang melimpah tetapi tidak mampu mengorganisasikan pesan dan penyampaian pesannya agar mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, bila seseorang. mau menjadi ahli pidato, maka perlu mengetahui teknik berpidato yang baik agar pesannya mudah diterima, tidak membosankan, efektif, tidak monoton dan sebagainya, yang dalam disiplin ilmu komunikasi disebut sebagai retorika
Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan cara pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data, wawancara mendalam dari berbagai sumber, pengamatan dan dokumentasi. Dengan metode tersebut peneliti dapat memhami fenomena yang terjadi di masyarakat atau individu sehingga mampu memberikan hasil yang terperinci.
Hasil penelitian ini menunjukan metode dakwah yang dilakukan Habib Ali Bin Hasan Baharun (Habib Ali) sesuai dengan kaidah dalam konsep retorika. Gaya bahasa yang dia gunakan selalu kondisional, tergantung kondisi jama'ah beliau, bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa Indonesia dan jawa, jawa yang digunakan bukan jawa inggil, jawa yang dil gunakan adalah jawa yang mudah dipahami. Selain itu Gaya irama dalam berdakwah, beliau selalu mengetahui keadaan jamaah yang sudah bosen diselipi dengan sedikit guyonan dan, sholawat. Maka tidak heran jika para jama'ah memberikan respon positif terhadap dakwanya. Disisilain beliau juga mengalami berbagai hambatan seperti halnya kelelahan, Terkadang juga beliau mendapat protes dari sebagian orang yang berseberangan tentang apa yang beliau sampaikan pada saat rutinan malam jum'at, Sehingga kesimpulan ini menegaskan bahwa retorika sangat berperan penting dalam pidato dakwah.
Tidak tersedia versi lain