Text
Upaya guru agama Islam dalam menanamkan budaya religius di SMP 230 Pondok Ranggon Cipayung Jakarta Timur
Kenakalan remaja merupakan suatu problem yang tidak pernah berhenti. Apalagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, tidak sedikit berdampak terhadap sikap dan perilaku; baik sebagai manusia yang beragama, maupun sebagai makhluk individual dan sosial. Hal ini membutuhkan solusi penyelesainnya. SMP Negeri 230 Jakarta berusaha mengurangi tindakan kenakalan yang terjadi pada siswanya dengan cara melaksanakan budaya religius.
Guru pendidikan agama Islam adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik agar bisa mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tugasnya sebagai hamba atau khalifah Allah maupun sebagai makhluk sosial. Adapun upaya yang dilakukannya yaitu dengan melaksanakan budaya religius seperti menerapkan budaya senyum, salam, sapa, sopan dan santun, mengucapkan salam dan mencium tangan guru, shalat zuhur dan ashar secara berjamaah, shalat jum'at, peringatan hari besar Islam dan kegiatan religi lainnya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena lapangan dalam bentuk kata-kata atau bahasa. Metode penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam melakukan penelitian ini, penulis langsung terjun di lokasi penelitian yaitu di SMPN 230 Jakarta. Dalam melakukan penelitian ini penulis akan melakukan analisis terhadap data-data yang penulis dapat dari lokasi penelitian dan juga penulis akan melakukan pengecekan keabsahan terhadap temuan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhlak siswa dilingkungan keluarga belum mencerminkan perilaku seorang remaja muslim yang taat kepada orang tua, rajin mengerjakan shalat 5 waktu, tetapi masih jauh dari perikaku seorang remaju muslim. Sedangkan di lingkungan sekolah ada beberapa perilaku yang menyimpang seperti. kurangnya hormat kepada guru, malas belajar, dan lainnya tetapi secara umum perilaku mereka baik. Adapun kegiatan budaya religius yang di SMP Negeri 230 Jakarta sangat membantu sekali dalam pembentukan karakter siswa serta dalam meningkatkan ketaatan siswa dalam menjalankan ibadah adalah; 1) Menciptakan Suasana Kelas yang Religius, 2) Melaksanakan Kegiatan Keagamaan di Luar Kelas 3) Memberdayakan Kegiatan Ektrakurikuler Rohis (Rohani Islami), dan 4) Menfungsikan Masjid sebagai Pusat Berbagai Kegiatan Religi.
Tidak tersedia versi lain