Text
Politisasi ayat-ayat al-Quran (kajian hizbulllaah dan hizbussyaithaan dalam QS. Al-Mujaadilah: 58 dan relevansinya terhadap konteks politik di Indonesia tahun 2018)
Sebuah peryataan yang sempat menjadi sorotan pada beberapa waktu yang lalu, tepatnya ketika Amin Rais menyampaikan sebuah ceramah usai mengikuti Gerakan Indonesia shalat shubuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang menggunakan hizbullah sebagai istilah untuk menyebutkan partai besar yang berisikan orang-orang beriman (partai Allah), dan lizhussyaithan sebagai partai besar yang berisikan orang-orang yang anti-Tuhan, dengan mengutip Qs Al-Mujadilah [58] ayat 19-22. Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis library research, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penjelasan Hizbullah dan Hizbussyaithan dalam Al-Qur'an serta bagaimana relevansinya terhadap keadaan politik. di Indonesia
Istilah Hizbullah dan hizhussyaithan memiliki arti yang beragam, akan tetapi pada dasarnya semua berasal dari kata dasar bizb yang memiliki arti golongan, bagian, atau kelompok yang reaksioner terhadap sesuatu. Hizb juga dapat diartikan sebagai partai yang juga memiliki makna bagian Hizbullah kemudian diartikan sebagai tentara Allah atau golongan yang menolong agama Allah, dan Hizbussyaithan disebutkan sebagai tentara setan atau kelompok yang memusuhi agama Allah.
Penjelasan luzbullah dan lazbussyaithan sebagai partai Allah dan partai setan, memiliki relevansi dengan keadaan politik di Indonesia, yaitu digunakannya istilah tersebut di ruang publik ketika suhu politik di Indonesia sedang naik dengan menyamakan istilah partai Allah dan partai setan terhadap beberapa partai yang ada di Indonesia. Sehingga berimplikasi terhadap adanya proses sakralisasi dan dikotomi secarni simbolik, selain itu, hal tersebut juga mampu mempengaruhi opini dan konsepsi masyarakat untuk kepentingan fanatik primordialisme ke arah agenda politik.
Tidak tersedia versi lain