Text
Kepemimpinan habib Luthfi bin Yahya dalam orgnisasi Jatman upaya meningkatkan jiwa spiritual dan jiwa nasionalis
Habib Luthfi bin Ali bin Haysim bin Yahya, saat ini berkududukan sebagai mursyd Thariqah Sadziliyyah sekaligus Ra'is 'Am atau pemimpin tertinggi Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Muktabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), organisasi pengikut tarekat yang anggota terbai'atnya mencapai 30 jutaan orang Dalam konteks cinta tanah air, Habib Luthfi adalah ulama yang berada di
garda terdepan, tentu bukan dengan mengangkat senjata, melainkan dengan dakwah, baik dakwah lisan maupun dakwah perilaku Habib Luthfi menentang keras segala bentuk penjajahan asing terhadap negeri ini Penjajahan dewasa ini bukan penjajahan dalam bentuk fisik, melainkan penjajahan dalam bentuk ideologi, ekonomi, budaya dan teknologi, dan ini disadari betul oleh beliau. Dalam ceramah-ceramah beliau di berbagai kesempatan paling tidak ada tiga hal mendasar yang sering beliau kemukakan yaitu 1 nasionalisme, 2 sejarah, dan 3 kemandirian ekonomi
Hal yang demikian menunjukkan betapa Habib Luthfi adalah sosok ulama. yang amat peduli terhadap bangsanya, dan kepedulian itu tidak hanya dalam wacana pemikiran, tapi beliau ekspresikan lewat aksi nyata nan sederhana namun penuh kharisma. Lewat acara maulid dan pelaksanaan kirab merah putih dan lain sebagainya Habib Luthfi mengajarkan dan menumbulikan semangat cinta tanah air kepada masyarakat luas, Hubb al-wathan min al-iman, mencintai tanah air adalah sebagian dari pada iman. Salah satu ekspresi dari cinta tanah air adalah membela kedaulatan dan mendorong kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan "NKRI Harga Mati" !!!, demikian slogan beliau yang sering dilemparkan di setiap kesempatan, slogan yang sederhana namun sarat makna.
Penelitian ini bertujuan. Pertama, untuk menganalisis dan mendiskripsikan Habib Luthfi bin Yahya dalam menggerakkan Organisasi JATMAN. Kedua, untuk menganalisis dan mendiskripsikan Habib Luthfi bin Yahya dalam meningkatkan jiwa spiritual dan jiwa nasionalis.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif lapangan (field research), yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala gejala. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap Pertama, orientasi, kedua, tahap pengumpulan data (lapangan) atau tahap eksplorası, ketiga, tahap analisis data dan penafsiran data. Obyek penelitian yaitu: Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Habib Luhtfi bin Yahya dalam menggerakkan organisasi JATMAN sungguh menarik dan sudah baik dengan khidmad santun de lam melakukan pembinaan maupun pengelolaan serta menggerakkan sebuah organisasi Thoriqot, dalam hal ini behau langsung sebagai pemimpin Ro'is 'Amm Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An Nadhliyyah (JATMAN) dengan memberikan ajaran-ajaran tasawuf yang berangkat dan etika. Aktifitas apapun harus menggunakan etika, karena tasawuf itu sendiri ialah etika. Habib Luthfi bin Yahya selalu memberikan wawasan wawasan kebangsaan antara lain pentingnya cinta tanah air (belabangsa), kemandirian ekonomi serta penguatan spritualitas dengan cara memberikan pengajian-pengajian rutin di Kanzuz Sholawat Pekalongan, memberikan ceramah kebangsaan dengan rasa cinta tanah air sebagaian dari iman ketempat-tempat pengajian yang ia kunjungi bahkan dengan memberikan sesi tanya jawab soal keilmuan agama, sosial, kemandirian ekonomi, dkk.
Hal ini dilakukan beliau bertahun-tahun sampai beliau menjadi Ro'is *Amm JATMAN dua perode ini, kecintaan beliau dalam memberikan kebangkitan rasa nasionalisme dan rasa spritualitas terhadap ummat, jama'ah maupun murid murid bagaikan rasa cintanya beliaunya terhadap baginda Nabi Muhammad SAW. Karena itu, gaya atau pola kepemimpinan Habib Luthfi bin Yahya terhadap organisasi JATMAN sangatlah bervariasi Tidak seperti umumnya kepemimpinan dalam tarekat lainnya yang dibimbing seorang mursyid, kepemimpinan Habib Luthfi bin Yahya dapat dikatakan sangat menarik Disamping menggunakan pola suluk tarekat, beliau juga mentarbiyah muridnya melalui aktifitaslainnya, seperti melek dalam sebuah organisasi dan aktifitas social kemasyarakatan. Karena kepemimpinan beliau tarekat harus merambah kesemua ranah kehidupan. masyarakat sehingga dapat menciptakan masyarakat, bangsa dan Negara dengan menjunjung tinggi aknlak dan adab dengan rasa cinta tanah air dengan bekal jiwa nasionalis dan jiwa spiritual.
Tidak tersedia versi lain