Text
Pendidikan life skill sebagai upaya menciptakan kemandirian santri di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek Jombang
Pendidikan kecakapan hidup (life skill education) merupakan sebagai bentuk antisipasi pondok pesantren dalam mengahadapi problema kehidupan di masyarakat nanti. Melalui pendidikan life skill diharapkan dapat menghasilkan santri yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengatasi masa depan. Pondok Pesantren al Urwatul Wutsqo mempunyai progam life skill, oleh karena itu peneliti mengali tentang: Bagaimana perencanaan, tujuan, pelaksanaan dan evaluasi life skill di Pondok Pesantren al Urwatul Wutsqo Jombang?.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan mengunakan beberapa teknik pengumpulan data: Observasi, wawancara, dokumentasi. Dengan pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian: pertama, perencanaan pendidikan life skill yaitu
penentukan progam life skill, penangung jawab unit (kordinator). penentuan bidang life skill, dan penyusunan buku laporan. Kedua, tujuan life skill: membina santri berkepribadian (menghadapi semua keadaan zaman dengan azaz keagamaan), memiliki jiwa kepemimpinan, keberanian menghadapi hidup masa depan. Ketiga, pelaksanaan progam life skill dilakukan secara terjadwal, metode yang digunakan adalah musyawaroh, pemberian tugas, demontrasi, memberi nasehat yang baik, memberikan cerita-cerita tentang orang-orang sukses dan mandiri. Dengan harapan santri memiliki sikap mandiri secara emosional dalam pemenuhan kebutuhan dasar tidak boleh bergantung kepada orang tua, memiliki sikap mandiri dalam perilaku untuk berbuat atau bertindak sendiri tanpa tergantung pada bimbingan orang lain. tetapi tidak melanggar ketentuan Allah. Sedangkan pengembangan life skill terdiri dari aspek sosial skill, aspek akademik skill, dan aspek vokasional skill, semua kegiatan di evaluasi melalui evaluasi lisan atau langsung (evaluasi lisan ini, pengasuh bukan hanya menilai dari segi ketercapaian tujuan dari kegiatan life skill saja, akan tetapi juga menilai keikhlasan dari santri dalam menjalankan pendidikan life skill), laporan secara berkala oleh kepala unit, penyetoran buku kegiatan life skill dan peninjauan langsung kegiatan life skill santri, dengan tujuan mengukur apakah tujuan dari progam life skill tercapai.
Berdasarkan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah dianalisa dan didialogkan dengan kajian teori, disarankan kepada: pertama, KEMENAG agar memberikan pelatihan-pelatihan terhadap lembaga pendidikan yang dibawah naungannya, agar dapat mengembangkan pendidikan life skill sebagai bekal peserta didik untuk hidup bermasyarakat, kedua, Ustazd-ustadzah ponpes agar supaya lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran life skill untuk menciptakan santri yang mandiri, ketiga, evaluasi pendidikan life skill lebih ditingkatkan lagi sistem penilaianya, bisa mengunakan isntrumen yang tertata rapi mengenai indikator keberhasilan life skill dalam menciptakan kemandirian santri.
Tidak tersedia versi lain