Text
Sikap para intelektual terhadap berita hoax terkait agama (studi sikap dosen Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri dengan pendekatan madzha kritis)
Berita hoax terkait agama merupakan suatu laporan dari peristiwa atau kejadian dan menjadi kejahatan struktural terorganisir yang dikaitkan dengan agama. Artinya ada oknum keagamaan yang membuat berita dengan menyangkut pautkan tokoh atau orang lain secara terus-menerus dengan tujuan untuk membunuh nama baik dan citra orang yang bersangkutan.
Penelitian ini dilakukan atas ketertarikan penulis untuk mengetahui perspektif dan sikap intelektual dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri terhadap berita hoax terkait agama. Mengingat bahwa semua manusia pasti memiliki intelektual dan rasionalitas dalam dirinya menurut Antonio Gramsci utamanya seorang dosen.
Penelitian ini menggunakan metode kualitataif dan teori yang digunakan adalah teori mazhab kritis dengan diperkuat intelektual organik Gramsci Subjek dari penelitian ini sebanyak 14 orang dosen, yaitu 7 orang dosen senior dan 7 orang dosen muda masing-masing Program Studi di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi Sementara dalam analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verivikasi atau penyimpulan data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri, memiliki perspektif ketidaksetujuan terhadap berita hoax terkait agama. Karena berita hoax ini dapat menyebabkan perselisihan. Sejauh ini keterlibatan mereka dalam berperan dan berupaya membuat tulisan maupun meme untuk di share ke khalayak melalui media sosial untuk memerangi berita hoax terkait agama juga membahas berbagai macam isu viral, berita hogy melalui diskusi online khususnya whatsapp ataupun offline dengan mengadakan webinar, diskusi ringan berdasarkan kemampuan akademis masing-masing dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kedini dikala berada di kantor selepas mengajar. Hal ini menjadi suatu kebiasaan yang dapat mempertajam analisis dalam pembahasan berita hoax terkait agama. Hal tersebut dilakukan sebagai sikap intelektual agar tidak mudah termakan hoax terkait agama.
Tidak tersedia versi lain