Text
Dekonstruksi poligami di kalangan dosen dan mahasiswa perempuan pro poligami di IAIN Kediri
Penelitian ini didasari atas ketertarikan penulis untuk mengetahui pandangan atau pemaknaan perempuan pro poligami terhadap masalah poligami. Mengingat bahwa poligami selama ini dipandang sebagai tindakan yang negatif, salah satu tindakan menyakiti perempuan, dan memposisikan perempuan sebagai korban Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan dosen dan mahasiswa perempuan pro poligami di IAIN Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori yang digunakan adalah dekonstruksi Derrida. Subjek dari penelitian ini sebanyak 6 orang, yakni 3 dosen perempuan, dan 3 mahasiswa perempuan, pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara untuk menganalisa data menggunakan teknik reduksi data, kemudian penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah makna tidak hanya. terjadi sekali saja dan bersifat tetap, melainkan dapat berubah-ubah sesuai dengan persepsi atau cara pandang diri sendiri, sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk memahami sesuatu dengan sudut pandangnya masing-masing, yaitu dengan proses dekonstruksi. Bahwasanya melalui proses dekonstruksi dari dosen dan mahasiswa perempuan pro poligami, mereka memiliki cara pandang tersendiri dalam menyikapi poligami yang selama ini dianggap sebagai salah satu tindakan yang negatif. Meskipun mereka sebagai akademisi yang dianggap memiliki pemikiran kritis, dalam mengambil keputusan tetap berlandaskan agama, mereka menganggap poligami sebagai tindakan yang wajar, sah-sah saja untuk dilakukan, bahkan dalam situasi dan kondisi tertentu poligami dianjurkan utuk dilakukan. Jika dikaji lebih dalam, dengan poligami ada keuntungan-keuntungan atau kebaikan-kebaikan yang didapatkan, bukan hanya pihak suami saja yang selama dianggap sebagai orang yang diuntungkan di dalam kasus poligami, melainkan juga pihak istri.
Tidak tersedia versi lain