Text
Efektivitas metode Picture and Practice untuk meningkatkan kemampuan membaca anak tunagrahita ringan di sekolah luar biasa `Nurul Ikhsan` Ngadiluwih Kabupaten Kediri
Semua anak terlahir dengan kemampuan yang berbeda-beda sehingga setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, baik berbeda dalam bidang akademik maupun non akademik. Beberapa anak kadang terlahir tidak sempurna sehingga mereka memerlukan perhatian dan pengawasan yang khusus, mereka memiliki hak yang sama juga terhadap bidang pendidikan. Salah satu anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan retardasi mental atau sering juga disebut dengan tunagrahita, anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata dengan IQ 50-69, ditandai dengan keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Proses membaca bagi anak tunagrahita melibatkan proses kognitif yang meliputi kemampuan mengingat, kemampuan berpikir, serta kemampuan bernalar Metode yang diterapkan untuk anak tunagrahita ringan di SLB "Nurul Ikhsan" Ngadiluwih adalah metode pembelajaran picture and picture karena dianggap paling tepat dengan subjek yang akan diteliti.
Peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen dan menggunakan design single case design Intervensi diterapkan selama 16 hari dengan 3 fase, yaitu fase baseline (A1) keadaan awal 3 hari, intervensi atau perlakuan 10 hari, dan baseline (A2) atau penarikan intervensi 3 hari pada 2 subjek penelitian (TMR dan DMR).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada fase baseline (Al) yang dilakukan selama 3 hari, subjek TMR mendapatkan skor hari pertama 2, hari kedua 2, dan hari ketiga juga 2, dari 10 kartu bertuliskan kata dengan mean 0,6 atau 6%. Sedangkan pada fase baseline (A2) yang juga dilakukan selama 3 hari, subjek TMR mendapatkan skor hari pertama 3, hari kedua 5, dan hari ketiga 5. dari 10 kartu bertuliskan kata dengan mean 1,3 atau 13% TMR mengalami peningkatan kemampuan membaca sebesar 7%. Sedangkan subjek DMR, pada fase baseline (AI) yang dilakukan selama 3 hari, subjek DMR mendapatkan skor hari pertama 2, han kedua 2, dan hari ketiga 1, dari 10 kartu bertuliskan kata dengan mean 0,5 atau 5%. Sedangkan pada fase baseline (A2) yang juga dilakukan selama 3 hari, subjek DMR mendapatkan skor hari pertama 4, hari kedua 4, dan hari ketiga 6, dari 10 kartu bertuliskan kata dengan mean 1,4 atau 14% DMR mengalami peningkatan kemampuan membaca sebesar 9%. Maka dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran picture and picture efektif untuk peningkatan kemampuan membaca anak tunagrahita ringan kelas V SLB Nurul Ikhsan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
Tidak tersedia versi lain