Text
Kematangan sosial pada anak tunagrahita di SLB Nurul Ikhsan Ngadiluwih Kediri
SLB Nurul Ikhsan Ngadiluwih merupakan SLB yang memiliki program bina diri dan menggunakan program IEP (Individual Education Programe) untuk mengukur kematangan sosial siswanya utamanya untuk anak Tunagrahita atau anak retardasi mental. Kematangan sosial merupakan kemampuan individu dalam mengurus, merawat dan menolong diri yang sesuai dengan usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penilaian perkembangan kematangan sosial pada anak tungrahita di SLB Nurul Ikhsan dan gambaran aspek-aspek kematangan sosial dari anak tunagrahita tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis studi kasus: Data yang diperolah melalui tes VSMS, wawancara, observasi dan dokumentasi dengan jumlah informan enam yaitu orang tua dari anak tunagrahita, Penelitian ini menggunakan tes VSMS dan aspek kematangan sosial. yang dikemukakan oleh Doll, Metode analisis data menggunakan metode Miles dan Hiberman, dimana ada tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa SLB Nurul Ikhsan Ngadiluwih ini mengggunakan metode IEP yang dibuat oleh wali kelas berdasarkan kurikulum dan kemampuan siswanya.Dilaksanakan dua kali dalam seminggu, evaluasi keberhasilan dan kendala program dalam tiga bulan sekali, serta penyerahan hasil kepada wali murid setiap penerimaan raport. Dari keenam anak belum ada yang bisa mencapai kematangan sosial yang setara dengan usianya, aspek SHG yang mendapatkan skor terendah hanya satu anak, aspek SHE sebanyak tiga anak, aspek SHD sebanyak satu anak, aspek L sebanyak satu anak, aspek O sebanyak dua anak, aspek C sebanyak dua anak, aspek SD sebanyak dua anak, dan aspek S sebanyak satu anak. Data tersebut menunjukan bahwa siswa Tunagrahita di SLB Nurul Ikhsan Ngadiluwih ini memiliki nilai yang rendah dalam aspek SHE atau kemampuan saat makan.
Tidak tersedia versi lain