Text
PENAFSIRAN AL-TABARI TENTANG THAMANAN QALILA: Kajian Tafsir Bi Al-Ma'thir
Sumber paling utama dalam Islam adalah al-Qur'an, yang didalamnya mengandung aqidah, ibadah, akhlak, hukum, kisah, peringatan larangan. Salah satu larangannya ialah jangan menjual ayat-ayat Allah dengan harga sedikit (Thamanan Qalila). Lafad Thamanan Qalila tidak terlepas dari kata ishtara yang berarti menjual atau menukar. Didalam al-Qur'an lafaz Thamanan Qalilā disebutkan ada sembilan ayat yaitu Q.S. Al-Baqarah [2]: 41, 79, 174, Q.S. Ali Imran [3]: 77, 187, 199, Q.S. Al-Maidah [5]: 44, Q.S. At-Taubah [9]: 9. Q.S. An Nahl [16]: 95. Pemilihan Ibn Jarir al-Tabarī dan kitab tafsirnya Jami' al-Bayan an-Ta'wili Ay al-Qur'an karena beliau dipandang sebagai tokoh pewaris terpenting dalam tradisi keilmuan Islam klasil, dan juga kitab Jami' al-Bayan 'an Ta'wili Ay al-Qur'an menjadi rujukan utama tafsir bi al-ma'thir yang telah mengilhami dan menyemangati para mufasir generasi berikutnya.
Berdasarkan hal itu penulis mencoba memecahkan beberapa masalah yaitu bagaimana penafsiran Ibn Jarir al-Tabari terhadap ayat-ayat tentang Thamanan Qalila ?, bagaimana Thamanan Qalilā untuk konteks kekinian ?. Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (bibliography reseach), yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah sumber-sumber tertulis, seperti buku, kitab, ensiklopedi, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik yang dikaji. Karena jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif atau penelitian yang mengarah pada eksplorasi, penggalian dan pendalaman data-data yang terkait. Data primer yang digunakan adalah kitab Jami' al-Bayan 'an-Ta'wili Ay al-Qur'an karya Ibn Jarir al-Tabari.
Hasil penelitian mengungkapan, bahwa penafsiran Ibn Jarir al-Tabarī terhadap ayat-ayat tentang Thamanan Qalīlā meliputi: Thamanan Qalilā terhadap
Theamanan Qalila terhadap ,نقد العهد و يمين الصبر Theanearan Qalila terhadap ,آية الله , Thamanan Qalilä terhadap . Setelah mengetahui penafsiran al
Tabari terhadap Thamanan Qalila, penulis melihat bahwa dalam konteks sekarang Thamanan Qalila ini merujuk pada pemberian upah mengajarkan al-Qur'an, dan juga mengenai rishwah (suap) yang saat ini sedang tren-tren nya di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain