Text
Implementasi Metode Pembiasaan dalam Pembinaan Akhlak Anak Tunagrahita Ringan di SMPLB Dharma Putra Daha Turus Gurah Kediri
Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pendidikan dan pembinaan anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan seseorang pendidik adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didiknya. Seorang anak yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam lebih dapat diharapkan dalam kehidupannya nanti agar menjadi seorang muslim yang sholeh. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa kegemaran dan kebiasaan tersebut menjadi semacam kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadiannya. Skripsi ini membahas tentang implementasi metode pembiasaan di SMPLB Dharma Putra Daha Turus Gurah Kediri. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan (1) Bagaimana guru menerapkan metode pembiasaan dalam. pembinaan akhlak anak anak tunagrahita ringan di SMPLB Dharma Putra Daha Turus Gurah Kediri. (2) Kendala apa saja yang alami guru dalam menerapkan metode pembiasaan di SMPLB Dharma Putra Daha Kediri. (3) Bagaimana solusi guru untuk mengatasi kendala yang muncul dalam menerapkan metode pembiasaan di SMPLB Dharma Putra Daha Kediri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil latar di SMPLB Dharma Putra Daha Turus Gurah Kediri. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data dilakukan dengan tiga tahapan: Reduksi data, penyajian data atau paparan data dan penarikan kesimpulan. dan dalam pengecakan keabsahan data dilakukan dengan cara meningkatkan ketekunan, triangulasi dan perpanjangan pengamatan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Penerapan metode pembiasaan dalam pembinaan akhlak diantaranya: tahap perencanaan meliputi mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak, menentukan dan mempertimbangkan kegiatan pembiasaan dengan kemampuan dan kebutuhan anak, menentukan target atau tujuan yang akan dicapai dan evaluasi. Tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi yakni pengamatan dan konsultasi dengan orang tua atau wali murid pada saat pembagian rapor. (2) kendala yang dialami guru diantaranya: kesulitan menarik. perhatian peserta didik, penggabungan kelas, dukungan prasarana ibadah yang rendah dan adanya pengaruh dari lingkungan. (3) solusi guru dalam menghadapi kendala tersebut, meliputi: menggunakan media pembelajaran, memanfaatkan ruang kelas sebagai tempat pelaksanaan pembiasaan melalui kegiatan keagamaan, pembagian jumlah peserta didik menjadi dua ruang kelas serta komunikasi dan kerjasama dengan orang tua atau wali murid.
Tidak tersedia versi lain