Text
Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Suami Istri yang Mengalami Infertile di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk
Pernikahan merupakan sebuah peristiwa penting dalam kehidupan seseorang dan tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan dari pernikahan adalah mendapatkan keturunan namun terkadang apa yang diharapkan belum tentu terpenuhi, karena tidak semua pernikahan akan sempurna. Ada beberapa pasangan suami istri yang tidak merasakan kepuasan dalam pernikahannya. Kepuasan pernikahan merupakan sebuah proses evaluasi bagi pasangan suami istri tentang kualitas pernikahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan adalah kehadiran anak, namun pada kenyataanya masih banyak pasangan suami istri yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengandung. salah satu penyebabnya ialah adanya berkurangnya tingkat kesuburan. Adapun gangguan reproduksi pada usia subur salah satunya adalah infertile. Infertile adalah keadaan dimana pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari tahun dan rutin melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi akan tetapi belum memiliki anak. Infertile dibedakan menjadi dua yaitu infertile primer keadaan dimana istri belum pernah mengandung atau pernah mengandung tetapi mengalami keguguran, dan (2) infertile sekunder terjadi ketika istri sudah pernah memiliki anak akan tetapi mengalami keguguran dan sulit mendapatkan anak kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan pemikaban pada pasangan suami istri yang mengalami infertile.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan jumlah informan 4 pasangan suami istri yang salah satunya mengalami infertile. Metode analisis data menggunakan metode dari Miles & Huberman
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami infertile keempat pasangan suami istri yang menjadi informan merasakan kepuasan dalam pernikahan mereka karena adanya dukungan dari keluarga dan pasangan, serta tidak ada perubahan sikap dari pasangan mereka ditunjukkan dengan tetap bersikap romantis, tetap memberikan kasih sayang, dan suling membantu. Adapun aspek-aspek yang ditemukan dan berperan besar terhadap kepuasan pernikahan seluruh subyek ada enam aspek yaitu komunikasi, fleksibilitas, kedekatan, kecocokan kepribadian, relasi seksual dan pengelolaan keuangan.
Tidak tersedia versi lain