Text
Religiusitas Anak Jalanan: Studi Komunitas Pengajian Mafia Sholawat Di Nganjuk
Dalam penelitian ini memfokuskan tentang Religiusitas Anak Jalanan melalui Pengajian Mafia Sholawat Mengenai bagaimana pemahaman religiusitas anak jalanan melalui Pengajian Mafia Sholawat dan bagaimana praktik religiusitas anak jalanan dalam kehidupan schari hari pada dasarnya mereka hidup di jalanan. yang mana dalam kehidupanya berperilaku negatif Kesehariannya mereka berjalan-jalan di jalanan untuk melihat Konser musik Konser Musik tersebut terkenal dengan sebutan Mafia Sholawat, anak jalanan sangat antusias bilamana ada konser Mafia Sholawat Di dalam kegiatan Mafia Sholawat mengandung makna-makna religiusitas, dengan kegintan yang ada di Mafia Sholawat dapat mempengaruhi perilaku sosial keagamaan anak jalanan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Konstruksi Sosial Peter L Berger yang meliputi tahap Objektivikasi, internalisasi dan Ekstrenalisasi Sedangkan untuk memperoleh data, peneliti menggunakan pendekatan Fencmonologi dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif Untuk sumber data, peneliti melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observesi, dan dokumentasi Dan dalam menganilisis data-data yang sudah didapat peneliti menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majlis Mafia Sholawat sebagai wadah bagi mereka (anak jalanan) menggambarkan nilai-nilai religiusitas. Seperti halnya iringan musik Sholawat yang dilantunkan bersama-sama oleh Hadrah "Semut Ireng". adanya tarian sufi, pembagian air barokah dan mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh Gus Ali Gondrong Schingga dalam proses kegiatan di Mafia Sholawat dapat mempengaruhi pemahaman anak jalanan tentang religiusitas. Anak jalanan mempercayai adanya Tuhan yang menciptakan kehidupan dan kematian dan menyakini bahwasanya memperbanyak sholawat akan mendapatkan barokah dan di syafaati Nabi Muhammad Saw di akhirat kelak Maka dalam praktik religiusitas anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari Menggambarkan nilai religiusitas anak jalanan dengan bersikap pasrah. Kama keadaan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak bisa mencukupi Sehingga mereka bersikap pasrah dengan keadaan sekarang Mengenai keseharianya mereka isi dengan mengamen di dalam mengamen mereka lantunkan sholawat yang didengarkan menghadiri Mafia Sholawat. Disaat menyanyikan atau melantunkan Sholawat dengan sya'ir-sya'ir, mereka menyerap isi sholawat tersebut. Dan menghayati isi sholawat tersebut sebagai tanda rasa rindu akan keberadaan Nabi Muhammad Saw.
Tidak tersedia versi lain