Text
Strategi Penetapan Upah Karyawan Tenun Sarung Dalam Konsep Islam (Studi Kasus UD Tenun Ikat Bandar Kidul AAM Putra Kota Kediri)
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu bekerja. Bekerja sebagai karyawan salah satunya Ketika pekerjaan telah berakhir atau tuntas, perolehannya adalah upah. Bandar Kidul merupakan sentra kerajinan tenun ikat yang telah ada sejak tahun 1980-an yang terkenal dengan sebutan Sentra Tenun Ikat Bandar Kidul. TIB AAM Putra Kota Kediri sebagai anak menantunya TIB Kodok Ngorek, beroperasi pada 2 Februari 2015 TIB AAM Putra Kom Kediri adalah kelompok yang memberikan upah pada karyawan tenun sarung dengan jumlah lebih besar dari kelompok tenun lain yang ada di Bandar Kidul Sebagai tenaga borongan, upah yang diterima oleh karyawan tenun sarung di AAM Putra dapat mencapai Rp63.000 potong sarung untuk upah tertingginya. berdasarkan konteks penelitian tersebut, peneliti ingin meneliti masalah tersebut dengan judul Strategi Penetapan Upah Karyawan Tenun Sarung Dalam Konsep Islam (Studi Kasus UD Tenun Ikat Bandar Kidul AAM Putra Kota Kediri).
Penelitian ini adalah penelitian lapangan field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus Teknik pengambilan data yang digunakan peneliti dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi dan wawancara dari sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan karyawan terkait strategi penentuan upah karyawan. Data sekunder berasal dari berbagai literatur mengenai strategi penetapan upah karyawan tenun sarung dalam konsep Islam (studi kasus UD Tenun Ikat Bandar Kidul AAM Putra Kota Kediri).
Hasil penelitian deskriptif mengungkapkan bahwa (1) Strategi penetapan upah karyawan tenun sarung di UD TIB AAM Putra Kota Kediri berdasarkan sistem upah borongan yang besaran upahnya berasal dari banyaknya perolehan potong sarung Karyawan yang telah mencapai target diberi bonus Penetapan besarnya upah dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dalam membayar upah karyawan dengan mempertimbangkan faktor produksi lainnya seperti bahan baku dan biaya alat tenun. Pembayaran upah karyawan pada hari Sabtu secara tepat waktu. (2) operasional Strategi penetapan upah karyawan tenun sarung di UD TSB AAM Putra Kota Kediri dalam Konsep Islam pada bagian kejelasan akad awal sebelum karyawan memulai pekerjaan, dalam menetapkan upah borongan masih belum sepenuhnya diterapkan. Hal ini karena kejelasan dalam menetapkan besarnya upah serta upah yang dirumuskan secara sepihak Selanjutnya dari besar upah borongan yang diberikan pada karyawan sudah adil secara proporsional namun belum adil secara transparan. Upah borongan yang diberikan pada karyawan sudah layak berdasarkan kecukupan karyawan itu sendiri dalam membantu memenuhi kebutuhannya.
Tidak tersedia versi lain