Text
Manajemen Infaq Wisata Religi Gus Dur melalui Program Pendidikan Perspektif Manajemen Syariah
Dalam distribusi Infaq yang sehubungan dengan pengelonnya diperlukan pengelolaan Infaq secara professional. Infaq Wisata Religi Gus Dur dikelola oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng, Jumlah dana Infaq tersebut sangatlah besar mencapi 78% dari infaq wisata religi gusdur dan sisanya 22% daari infaq donatur setiap tahunnya dan disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali untuk program pendidikan. Oleh karena itu, peneliti terarik untuk melakukan penelitian mengenai Wisata Religi Gus Dur Infaq dengan tujuan 1) Mengetahui Infaq Wisata religi Gus Dur yang dilakukan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng Jombang melalui program pendidikan 2) Menjelaskan cara pengelolaan Infaq Wisata Religi Gus Dur di Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng Jombang melalui program pendidikan perspektif Manajemen syariah
Metodologi penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari karyawan, penerima santunandan ketua lembaga pesantren tebuireng Jombang. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian ini adalah Manajemen Infaq Wisata Religi Gus Dur melalui Program pendidikan perspektif manajemen syariah. Kategori penerimaan dhuafa dengan mengajukan persyaratan sebagai warga jombang. menyerahkan fotocopy KTP orang tua, fotocopy KK, foto copy nilai rapot dan termasuk anak tidak mampu/ yatimpiatu/ berprestasi. Adapun kategori beasiswa yakni yatim, yatim plus, PSTM, peduli pendidikan, beasiswa PP Tebuireng. Dana dari infaq wisata religi gus dur dikumpulkan kemudian disalurkan kepada para dhuafa yang sudah melalui tahap survei. Di LSPT belum semua dhuafa tetap yang disurvei ulaang karena kurangnya staff surveyor. Penyaluran dana beasiswa pendidikan juga tidak sesuai dengan hitungan RAB hal ini belum tersalurkan secara keseluruhan, ada potongan sekitar 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi adanya dhuafa yang tidak tetap dan harus dibantu saat itu juga serta untuk mewujudkan pemberdayaan pendidikan dengan cara mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar yang belum terlaksana.
Tidak tersedia versi lain