Text
Analisis Eksternalitas Peternakan Burung Puyuh terhadap Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Dusun Jegles Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri)
Eksternalitas adalah dampak tindakan suatu pihak terhadap kesejahteraan atau kondisi orang/pihak lain. Jika dampaknya merugikan, maka hal itu disebut eksternalitas negatif. Jika dampaknya menguntungkan disebut eksternalitas positif. Keberadaan perusahaan peternakan burung puyuh yang begitu dekat dengan rumah warga, membuat masyarakat sering mengeluhkan dampak negatif yang ditimbulkan. Namun, masyarakat juga merasakan dampak positif dengan danya perusahaan peternakan burung puyuh. Dengan demikian yang menjadi rumusan masalah dari skripsi ini sebagai berikut: (1). Bagaimana Eksternalitas dari Keberadaan Perusahaan Peternakan Burung Puyuh Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dusun Jegles Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri (2).Bagaimana Eksternalitasdari Keberadaan Perusahaan Peternakan Burung Puyuh Tehadap Kesejahteraan Masyarakat Dusun Jegles Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dimana kehadiran peneliti dilapangan sangat diperlukan, metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut (1) Peternakan Burung Puyuh menimbulkan eksternalitas positif dan negatif yaitu penyerapan tenaga kerja, munculnya usaha-usaha baru, pencemaran lingkungan, dan tingkat kesehatan masyarakat menurun. Eksternalitas yang ditimbulkan peternakan burung puyuh berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan pendapatan masyarakat meningkat semua kebutuhan keluarga tercukupi seperti meperbaiki pemukiman, pendidikan. (2) Dalam perspektif ekonomi islam konsep Al-Ghazali juga terpenuhi yaitu pemeliharaan terhadap harta diperoleh dari peningkatan pendapatan melalui bekerja sebagai karyawan tetap, agama yang diperoleh dari bantuan sarana prasana ibadah, akal yang didapat dari peluang membuka usaha usaha baru, serta bemberikan sembako kepada masyarakat itu dilakukan karena perusahaan belum bisa menerapkan keseimbangan lingkungan secara maximal, perusahaan juga menyediakan jaminan kesehatan kepada karyawan untuk memelihara jiwa atau kesehatan setiap individu (nafs) serta keturunan (nasb).
Tidak tersedia versi lain