Text
Analisis Manajemen Produksi Kerupuk UD. SWD Ditinjau dari Manajemen Syariah (Studi Kasus UD. SWD Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri)
Manajemen produksi sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen syariah ialah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan proposal, perencanaan, dan pengawasan terhadap pekerjaan pekerjaan yang berkenan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek atau usaha yang sesuai dengan syariah. Duri konteks penelitian tersebut, maka fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana manajemen produksi kerupuk UD. SWD?, 2) Bagaimana manajemen produksi kerupuk UD. SWD ditinjau dari manajemen syariah?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pihak UD. SWD dan beberapa pelanggan, sedangkan data sekunder diperoleh menggunakan metode dokumentasi. Untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang sistematis dan ritual yang dilakukan melalui tiga cara yakni: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan, pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi manajemen produksi belum maksimal yakni pada fungsi perencanaan yang belum tepat pada fangsi pengorganisasian belum tepat dalam mendelegasikan wewenang karyawan pada fungsi penggerakan belum tepat dalam memimpin karyawan, dan pada fungsi pengendalian belum tepat dalam mengawasi produksi sehingga masih sering terjadi kegagalan produksi yakni kerecek yang dijemur menjamur.
Dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen syariah pada UD. SWD belum baik. Yang mana manajer produksi UD. SWD belum menerapkan prinsip keadilan dalam pendelegasian wewenang dan tanggungjawab staff produksinya. Selain itu, belum menerapkan prinsip amanah dan pertanggungjawaban dengan tepat dalam memimpin karyawan, dan pada prinsip komunikatif belum tepat dalam memberian evaluasi kepada karyawan sehingga karyawan masih sering tidak masuk kerja yang mana dapat menghambat produksi.
Tidak tersedia versi lain