Text
Upaya Pembinaan Perilaku Sosial Anak Punk di Kelompok Belajar Suket Teki Kota Kediri
Anak punk merupakan anak yang melakukan penyimpangan penyimpangan sosial. Seperti mabuk-mabukkan, kriminalitas, pelecehan seksual dan lain sebagaimya. Ini yang membuat keberadaan anak punk suatu ancaman pun juga pelanggar norma, pengacau dalam masyarakat. Di Kota Kediri terdapat suatu pembinaan yang yang bernama Kelompok Belajar Suket Teki yang mencakup semua anak punk Kota Kediri Penelitian ini dimaksudkan untuk (1) Mengetahui perilaku sosial anak punk di Kelompok Belajar Suket Teki Kota Kediri (2) Mengetahui upaya pembinaan perilaku sosial anak punk di Kelompok Belajar Suket Teki Kota Kediri dari Talcot Parson (3) Mengetahui faktor yang mempen di Kelompok Belajar Suket Teki Kota Kediri
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan diskriptif Sumber datanya adalah pengurus, guru, anak punk dan dokumen dengan teknik pengumpulan data, observasi berperan serta, wawancara mendalam tidak terstruktur dan dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Milles dan Hubermann, menggunakan teknik reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, pembinaan yang dilakukan oleh Kelompok Belajar Suket Teki sukses. (1) Pembinaan berupa; Pendidikan Kesetaraan, agar anak punk yang tertinggal pendidikannya bisa sekolah lagi sampai lulus, Ketrampilan dan Kecakapan Kerja, agar anak punk bisa mandiri ketika sudah lulus dan bekerja, Pembinaan Perilaku agar anak punk tidak kembali lagi kejalanan. (2) Berdasarkan teori Talcot Parson, tentang empat fungsi yang manjadi satu kesatuan dalam sebuah sistem yang di kenal dengan skema AGIL (Adaptation, Goal, Integration dan Latency), dimana Kelompok Belajar Suket Teki sebagai salah satu upaya untuk emmebrikan pembinaan keapda anak punk Kota Kediri dengan program-program yang tidak hanya melibatkan mereka namun juga masyarakat umum Proses struktural fungsional terjadi ketika anak punk tidak kembali kejalanan dan kembali fungsinya dimasyarakat seperti masyarakat pada umumnya. (3) Faktor pendukung dalam pembinaan adalah adanya dukungan dan pemerintah Kota Kediri seperti membantu sarana dan prasarana, biaya, dan memberikan lapangan pekerjaan sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kehadiran anak punk pada waktu pembinaan di Kelompok Belajar Suket Teki
Tidak tersedia versi lain