Text
Simbol Kaum Lesbian di Media Sosial (Simbol-Simbol Interaksi sebagai Wujud Identitas Diri pada Kaum Lesbi di Kota Kediri)
Lesbi adalah hubungan sesama jenis yang terjadi ketika sesama perempuan menunjukkan ketertarikan. Lesbian memang di identikkan dengan pasangan menyimpang atau abnormal. Namun tidak dapat di pungkiri lesbian merupakan sebuah fenomena sosial yang sudah banyak kita lihat di masyarakat dan tidak bisa disangkal lagi keberadaannya. Di Zaman sekarang ini para kaum lesbian mulai menampakkan dirinya di khalayak ramai dan sudah tidak merasa malu ataupun sungkan lagi. Kini, para kaum lesbian semakin mengukuhkan eksistensinya di sosial media di tandai dengan semakin menjamurnya grup para lesbian dan beberapa aplikasi dating sesama jenis. Semakin di tuntutnya masyarakat untuk open minded semakin memudahkan para kaum lesbian ini mencari perlindungan atas orientasinya
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol yang di gunakan kaum lesbian dalam interaksi sehari-hari sebagai wujud identitas diri pada kaum lesbi di Kota Kediri. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Sebagai landasan teori menggunakan perspektif interaksionisme simbolik dari George Herbert Mead berparadigma definisi sosial, serta komponen analisis datanya model interaktif Miles dan Huberman. Sumber data di peroleh dengan masuk dan mengamati media sosial para kaum lesbian dan melakukan wawancara dengan para informan lesbi. Penelitian ini menentukan subjek atau informan yang relevan di lakukan secara purposive.
Dari penelitian ini di peroleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa simbol bahasa masih di anggap penting bagi kaum lesbian karena berguna untuk menutupi identitasnya dari kaum heteroseksual. Sedangkan pada simbol penampilan fisik bagi kaum lesbian itu hanya merupakan pengelompokkan belaka atau bisa di sebut sebagai identitas atau gender. Dan pada simbol sikap atau perilaku setiap tindakan, sikap atau perilaku para lesbian itu tergantung pada individu itu sendiri, label atau identitas diri bukan menjadi acuan karena esensinya perilaku yang mereka lakukan hanya ingin menunjukkan ketertarikan mereka terhadap sesama perempuan. Mengenai konsep diri lesbian, banyak faktor dari setiap aspek yang mendasari seseorang itu menjadi lesbian. Di mulai dari keunikan jiwa manusia itu sendiri, pengaruh keadaan keluarga (broken home), kondisi hubungan dengan orang tua, ataupun karena pengaruh lingkungan. Para lesbian pun menggunakan simbol-simbol tertentu di kehidupan media sosial mereka, mulai dengan panggilan tertentu dan simbol yang hanya di ketahui oleh sesama kaum lesbian
Tidak tersedia versi lain