Text
Analisis Kinerja Organisasi Pengelola Zakat Di Kota Kediri Dengan Pendekatan Indeks Zakat Nasional
Pelaksanaan pembayaran zakat di Indonesia sudah diterapkan umat Islam sejak dulu. Mereka memberikan zakat secara langsung kepada orang yang menurutnya berhak menerimanya. Pelaksanaan zakat yang demikian itu masih tradisional dan manual yang lebih fokus pada pendayagunaan zakat sosial (konsumtif) saja, berupa zakat fitrah. Untuk mendukung pengelolaan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) pemerintah membentuk undang undang sebagai upaya untuk mengevaluasi perkembangan zakat, termasuk didalamnya adalah UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan zakat, pemerintah merumuskan alat untuk mengukur perkembangan kondisi perzakatan, yaitu Indeks Zakat Nasional (IZN). IZN adalah suatu indikator yang dibentuk dalam rangka untuk mengevaluasi perkembangan perzakatan di tingkat nasional dan regional. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang kinerja OPZ di Kota Kediri dan kontribusi ZIS dalam membangun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, sehingga penelitian ini difokuskan pada: 1. Bagaimana kinerja Organisasi Pengelola Zakat di Kota Kediri berdasarkan dimensi makro? 2. Bagaimana kinerja Organisasi Pengelola Zakat di Kota Kediri berdasarkan dimensi mikro? 3. Berapa nilai kinerja Organisasi Pengelola Zakat di Kota Kediri berdasarkan Indeks Zakat Nasional (IZN)?
Jenis pnelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu meneliti tentang kinerja OPZ. Penelitian ini dilakukan di Kota Kediri, Jawa Timur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai metode dalam pengumpulan data. Wawancara ditujukan kepada pengelola zakat dan para mustahik zakat terkait dengan pengelolaan dan pengaruh zakat.
Hasil dari penelitian Analisis Kinerja organisasi pengelola zakat dengan pendekatan IZN ini adalah sebagai berikut: Kinerja OPZ di Kota Kediri tahun 2017 cukup baik, hal ini didasarkan pada dimensi makro dan dimensi mikro. Dimana diketahui dalam dimensi makro, peran pemerintah dan kontribusi masyarakat untuk pembangunan zakat di Kota Kediri kurang baik, hal ini dapat dilihat dari dukungan APBD yang kurang dari 20%, database lembaga zakat yang tidak baik, namun demikian perlu diapresiaisi karena terdapat perda zakat di Kota Kediri. Sementara untuk dimensi mikro, kinerja OPZ di Kota Kediri cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya penghimpunan pengelolaan, penyaluran dan pelaporan yang cukup baik. Selain itu dari segi dampaknya, pengaruh zakat terhadap mustahik diketahui sangat baik.
Tidak tersedia versi lain