Text
Religiusitas Waria Kota Kediri (Perspektif Konstruksi Sosial Peter L. Berger)
Penelitian ini didasari ketertarikan penulis untuk memperoleh gambaran tentang Religiusitas Waria Kota Kediri (perspektif konstruksi sosial Peter L Berger) karena seburuk apapun pandangan terhadap waria mereka tetaplah manusia biasa yang masih memiliki keyakinan terhadap Tuhan yang di ekspresikan dalam segala dikehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui Bagaimanakah Eksternalisasi Religiusitas Waria Kota Kediri 2) Untuk Mengetahui Bagaimanakah Objektifikasi Religiusitas Waria Kota Kediri 3) Untuk Mengetahui bagaimanakah Internalisasi Religiusitas Waria Kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori yang digunakan adalah Konstruksi Sosial milik Peter L Berger, subjek dalam penelitian ini banyak orang anggota lembaga Perwaka Kediri Pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analiss data dilakukan dengan langkah penggumpulan data reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui ketekunan pengamatan, dan triangulasi data
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prilaku seksualitas waria dipandang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai sosial. Bukan agama islam memandang tindakan seksual waria sebagai perbuatan dosa. Namun, waria juga memiliki komitmen religiositas yang ditunjukan dengan memiliki keyakinan bahwa agama islam adalah agama yang toleran, pluralis, humanis dan mengajarkan kebaikan Pada dimensi Aqidah, menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Dimensi Ibadah, menyangkut frekuensi, intensitas seseorang dalam melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan misalnya shalat, puasa, zakat, dan haji. Dimensi Amal, menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya saling tolong menolong. bagi-bagi takjil, santunan anak yatim, dan selalu berusaha berbuat baik kepada siapapun. Dimensi Ihsan, menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan, takut melanggar larangan merasakan kedamaian dalam hidup dan Dimensi Ilmu. menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran-ajaran agama.
Proses pemahaman religiusitas waria tidaklah didapat dengan cara yang instan, namun melalui proses eksternalisasi, objektifikasi, internalisasi dan dan menjadi tindakan yang mereka jalankan pada kehidupan sehari-hari. Pemahaman agama tidak bisa lepas dari realitas sosial yang ada, semua tindakan yang dilakukan tergantung pada proses internalisasi, penyerapan, pemahaman atau dalam pemberian makna atas tindakan-tindakan mereka sendiri.
Tidak tersedia versi lain