Text
Pola Penerimaan Sosial Masyarkat Terhadap Anak Tuna Grahita Di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri
Setiap manusia dilahirkan memiliki kelebihan dan kelemahannya masingmasing. Kelemahan yang dimiliki oleh setiap orang bukan merupakan kehendaknya, namun merupakan bentuk terbaik yang sudah ditetapkan oleh-Nya Dengan kondisi berbeda pada anak tunagrahita menyebabkan munculnya anggapan-anggapan negatif dalam masyarakat dan tentang bagaimana cara mereka bersosial. Sebagai makhluk sosial, mereka juga membutuhkan bantuan dari orang lain, namun tidak semua dari anggota masyarakat yang mau untuk menerima mereka dengan kekurangan yang mereka miliki bahkan sebagian dari mereka yang mengatkan jika anak tunagrahita adalah mengganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penerimaan sosial berdasarkan jenjangnya, dan faktor yang mempengaruhi penerimaan sosial di Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara terbuka dan dokumentasi dengan jumlah informan sebanyak 9 orang berdasarkan jarak rumah dan intensitas bertemunya yang kemudian dibagi menjadi 3 kategori untuk mengetahui pola penerimaan sosial yang ada di masyarakat, yaitu teman sebaya (anak-anak), remaja, dan dewasa madya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penerimaan sosial masyarakat terhadap anak tunagrahita setiap jenjangnya yang disebabkan karena perbedaan karakteristik anak tunagrahita. Hal tersebut ditunjukkan dengan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan anak tunagrahita. Namun secara keseluruhan ketiganya tidak menerima sepenuhnya keberadaan mereka yang ditunjukkan beberapa indikator yang tidak terpenuhi. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi penerimaan sosial, yaitu faktor keluarga yang meliputi dukungan keluarga, kontrol keluarga, dan kepribadian keluarga.
Tidak tersedia versi lain