Text
Strategi pembelajaran bahasa arab inovatif
Stigma yang berkembang di masyarakat menunjukan bahwa belajar Bahasa arab masih dianggap sulit dan rumit, padahal setiap Bahasa memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda tergantung pada karakteristik system Bahasa itu sendiri, baik system fono;ogi, morfologi, maupun sintaksis dan semantiknya. Sementara itu, tata Bahasa Indonesia dianggap lebih mudah dari pada Bahasa arab karena pembedaanjenis laki-laki dan perempuan (muadzakkar-mu’annats) atau tunggal (mufrad), dual (mutsanna), dan plural (jama’) dalam struktur kalimat tidak dikaidahkan dalam Bahasa Indonesia. Namun bagi orang arab pengucapan bunyi konsonan /ng/, /ny/, /c/, /p/, /g/, serta vocal /o/, /o^/, /e/, /e^/ juga dinilai sangat sulit karena mereka tidak memiliki konsonan dan vocal itu. Dalam pembelajaran Bahasa arab juga dikenal empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu keterampilan mendengar (maharah al-istma’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam), keterampilan membaca (maharah al-qira’ah) dan keterampilan menulis (maharah al-kitabah). Oleh karena itu, guru Bahasa arab harus mampu menemukan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran Bahasa arab yang aktif, efektif, komunikatif, efisien, menyenangkan, inovatif, gembira, dan berbobot.