Text
Implementasi Kurikulum Muatan Lokal di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Badas Kabupaten Kediri
Dalam suatu lembaga pendidikan kurikulum merupakan sebuah komponen yang dianggap sangat penting bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Di Indonesia dalam mengiringi perjalanan pendidikan yang ada, terdapat dua macam kurukulum yaitu kurikulum inti dan kurikulum muatan lokal. Kurikulum muatan lokal tibul ketika kurikulum inti sudah dirasa tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat sekarang ini. Jadi kurikulum muatan lokal difungsikan sebagai pelengkap dari kurikulum inti. Kurikulum muatan lokal merupakan bentuk dari kebijakan pemerintah yang memberikan kewenangan kepada daerah maupun lembaga sekolah sebagai bentuk pengembangan terhadap potensi yang dimiliki, oleh karena itu perlu diperhatikan pelaksanaannya. Fokus penelitian dalam skripsi ini yaitu (1) Bagaimana Implementasi kurikulum muatan lokal di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Badas Kabupaten Kediri. (2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Muatan Lokal di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Badas Kabupaten Kediri. (3) Bagaimana upaya-upaya penanganan yang dilakukan terhadap kendala dalam implementasi kurikulum muatan lokal di lembaganya
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun lokasi penelitian berada di MTs Al-Fatah Badas Kabupaten Kediri. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis adat yang digunakan yaitu dengan merangkum data-data yang diperoleh kemudian dikembangkan dan disimpulkan.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Implementasi kurikulum muatan lokal di MTs Al-Fatah dilakukan dengan menganalisis kebutuhan dan keadaan sekitar, kemudian menentukan mata pelajaran yang cocok berdasarkan kebutuhan tersebut dan guru yang sesuai dengan mata pelajaran yang telah ditentukan, setelah itu pihak madrasah melakukan pengembangan SKKD dan silabusnya sendiri disesuaikan dengan tujuan yang ditentukan serta evaluasi.(2) Kendala yang dialami yaitu mengenai kurangnya motivasi peserta didik, kurangnya alokasi waktu yang diberikan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta materi yang diajarkan seringkali tidak tuntas, selain itu juga kurangnya dukungan dari keluarga terhadap peserta didik. (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang ada yaitu dengan pemberian bimbingan dan motivasi kepada peserta didik, penambahan sarana prasarana guna menunjang proses implementasi kurikulum muatan lokal, dan penggunaan waktu seefektif dan seefisien mungkin, serta penggunaan metode yang menyenangkan, tak lupa juga dengan memberikan himbauan untuk wali murid untuk lebih memperhatian anaknya ketika dirumah.
Tidak tersedia versi lain