Text
INTERNALISASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM MENINGKATKAN TOLERANSI BERAGAMA DI SMA NEGERI 8 KEDIRI
Dalam penelitian ini fokus penelitian yang diangkat adalah (1) Bagaimana
internalisasi nilai-nilai multikultural dalam meningkatkan toleransi beragama di
SMA Negeri 8 Kediri. (2) Bagaimana hasil toleransi beragama melalui
internalisasi nilai-nilai multikultural di SMA Negeri 8 Kediri.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan
mengambil latar di SMA Negeri 8 Kediri. Subjek penelitian ini adalah guru,
kepala sekolah, dan siswa SMA Negeri 8 Kediri, sedangkan objeknya adalah
internalisasi nilai-nilai multikultural dalam meningkatkan toleransi beragama di
SMA Negeri 8 Kediri. pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Proses internalisasi nilai-nilai multikultural pada siswa di SMA Negeri 8
Kediri dilakukan melakui tiga tahapan yaitu (1) Transformasi nilai, yaitu dengan
cara guru mengintegrasikan nilai-nilai multikultural dalam menjelaskan materi
pelajaran agama; guru menayangkan video dalam menyampaikan materi;
megadakan Kajian Islami; Guru mengarahkan siswa yang memiliki agama
mayoritas tidak memaksa keyakinan, menjaga persaudaraan, saling tolong
menolong dan saling mengerti; dan guru mengarahkan siswa yang memiliki
agama minoritas untuk berbaik sangka. (2) Transaksi Nilai, yaitu dengan cara
guru memberikan contoh dalam menjelaskan materi dan guru mengadakan
diskusi. (3) Transinternalisasi nilai, yaitu dengan cara guru sebagai tauladan;
sekolah adil dalam memberikan peraturan; penerapan 5S “Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun”; dan pembiasaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi beragama siswa dapat
dikategorikan meningkat. Indikasinya dapat terlihat dari kebiasaan dan perilaku
yang dilakukan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan
toleransi yang dihasilkan yaitu (1) Toleransi dalam beribadah. Tersedianya tempat
ibadah secara adil, Seluruh siswa sama-sama menghargai perbedaan keyakinan
dan sama-sama menghormati kegiatan peribadatan (2) Toleransi dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu dengan tersedianya ruangan khusus saat pembelajaran agama
secara adil, saling menghargai pendapat (3) Toleransi dalam kegiatan sekolah
yaitu dengan keikutsertaan siswa non-muslim dalam berpartisipasi menjadi panitia
acara kegiatan Islami (4) Toleransi dalam kehidupan sosial. Hal ini terlihat dari
harmonisnya hubungan sosial yang dibangun antar siswa maupun guru beda
agama (5) Toleransi dalam berpakaian, yaitu siswa non-Islam merubah cara
berpakaian lebih tertutup.
Tidak tersedia versi lain