Text
MAKNA TA’ARUF DALAM KONSISTENSI CINTA (Tinjauan Kritis Terhadap Pola Hubungan Remaja Menuju Pernikahan)
Sebelum pernikahan pastinya terdapat sebuah pengenalan terlebih dahulu untuk mengetahui identitas atau informasi baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Dalam pengenalan ini ada dua praktik yang umum di lakukan oleh khalayak masyarakat, diantaranya pacaran dan ta’aruf. Namun yang menjadi sebuah keresahan adalah para remaja kebanyakan mempunyai pola hubungan untuk menuju sebuah pernikahan diawali dalam praktik pacaran. Pacaran ini mengandung unsur kholwat, praktik tersebut lebih banyak mengandung mudharat dari pada manfaatnya. Alhasil banyak remaja perempuan yang hamil di luar nikah yang menyebabkan timbulnya aib dalam keluarga, bahkan sampai seorang remaja yang bunuh diri karena stres putus cinta, dan masih banyak lagi dampak-dampak negatif dari pacaran ini. Ketika peneliti menanyakan pada pelaku pacaran mengenai praktik ta’aruf, mereka rata-rata menjawab bahwa ta’aruf seperti halnya membeli kucing di dalam karung. Maka peneliti di sini akan mengkaji mengenai kekonsistenan cinta dalam ta’aruf dan tipe cinta yang dihasilkan dari praktik ta’aruf ini, guna maksud untuk memperkenalkan ta’aruf sebagai pola kehidupan sehat menuju pernikahan. Agar generasi muda Islam terhindar dari marabahaya praktik pacaran.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengambil subyek sebanyak 4 orang dalam dua keluarga yang mempunyai kategori sudah lama menikah (> 10) dan baru menikah (< 2) yang tentunya (pelaku) diawali dengan praktik ta’aruf.
Berdasarkan penelitian ini, tipe cinta yang dimiliki subyek menunjukkan bahwa mereka dapat menjalani rumah tangga dengan tenang dan tentunya mencapai kekonsistenan cinta sebagai komitmen utama dalam sebuah hubungan suami istri. Terdapat jenis cinta yang bisa membuat hubungan sebuah pernikahan dapat berjalan dengan baik-baik saja dengan konsekuensi kelanggengan hubungan rumah tangga. Hubungan cinta romantis juga dapat muncul dari hubungan pernikahan yang diawali praktik ta’aruf ini. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa praktik ta’aruf dapat dijadikan jalan yang tepat sebagai pencarian jodoh dengan penggalian informasi calon pasangan yang efektif dan tidak memiliki kerugian dari kedua belah pihak.
Tidak tersedia versi lain