Text
Subjective Well Being pada Mentor Anak Juara (Studi Kasus di Rumah Zakat Kota Kediri)
Menjadi seorang mentor anak juara bukanlah suatu hal yang mudah karena
mereka dihadapkan oleh berbagai karakter anak-anak yang berbeda. Berbagai
macam emosi dan pengalaman telah banyak dirasakan oleh para mentor, baik
positif maupun negatif serta adanya kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh para
mentor dalam hidupnya. Sehingga hal tersebut membentuk suatu subjective well
being pada mentor tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk
mendeskripsikan gambaran subjective well being pada mentor anak juara di
Rumah Zakat Kota Kediri. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi subjective well being pada mentor anak juara di Rumah Zakat
Kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Adapun lokasi penelitian berada di tempat berlangsungnya kegiatan
pembinaan anak juara yaitu di Masjid “An-Nur” Ringin Anom Kota Kediri dan di
kantor Rumah Zakat Kota Kediri. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian ada 3 orang.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) gambaran subjective well being pada mentor
anak juara berbeda-beda. Walaupun ketiga subjek pada komponen kognitif samasama
menilai
kehidupannya
secara
keseluruhan
sudah
memuaskan,
namun
hal-hal
yang
membuat mereka puas berbeda antar satu dengan yang lain. Mereka
memiliki kepuasan pada kehidupan saat ini, kepuasan pada pengalaman masa lalu,
memandang masa depan secara positif, dan keinginan untuk mengubah hidup.
Mereka juga memiliki kepuasan pada domain tertentu yaitu pekerjaan, waktu
luang, kesehatan, dan hubungan diri dengan orang lain. Sedangkan domain
keluarga dan finansial dirasakan oleh mayoritas subjek. Pada komponen afektif,
afek positif yang dirasakan subjek antara lain kebahagiaan, kesenangan, harga diri,
dan penuh perhatian. Namun hanya beberapa subjek yang memiliki rasa kasih
sayang kepada anak-anak dan merasa bangga menjadi mentor. Sementara itu, afek
negatif yang dirasakan oleh mayoritas subjek yaitu kemarahan, kebingungan,
prasangka buruk pada diri atau merasa bersalah dan kesedihan. (2) Terdapat
beberapa faktor yang sama-sama mempengaruhi subjective well being pada
mentor anak juara yaitu usia, pendidikan, kepuasan kerja, hubungan sosial, dan
waktu luang. Sedangkan faktor pernikahan, agama, pendapatan, dan kompetensi
hanya mempengaruhi subjective well being pada dua subjek saja.
Tidak tersedia versi lain