Text
Kredibilitas Para Dai dalam Hadis Nabi SAW: Telaah terhadap Fenomena Keberagaman dalam Media Massa
Kredibilitas dai merupakan persepsi sasaran dakwah atas penilaian mereka
terhadap para dai. Hal ini akan menempatkan seorang dai pada posisi sosial yang
lebih tinggi (sebagai pemimpin) atau minimal sejajar dengan sasaran dakwah
(mad’u). Oleh sebab itu, perlu adanya perhatian lebih tentang kredibilitas seorang
dai untuk tercapainya efektifitas dakwah. Terlebih lagi, maraknya media massa
yang berkembang di masyarakat melahirkan para dai yang berlatar belakang
bukan lulusan pondok pesantren. Sehingga, banyak dai yang hanya bermodal ilmu
pengetahuan agama seadanya namun ia memiliki daya tarik bagi pendengarnya
dan berani memberikan ceramah di depan publik. Dengan begitu, kapasitas dai
semacam itu akan memberikan pengaruh pada audien (mad’u) selaku komunikan
dakwah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian dalam
penelitian ini adalah kriteria dai dalam hadis Nabi SAW dan implikasi kriteria
para dai dalam media massa. Penelitian ini menggunakan pendekatan pemahaman
terhadap hadis yang dikenal dengan ‘Ilm Ma’a
>n al-H
{adi>th. Dengan melalui
metode Istiqra
>’, yaitu mengumpulkan hadis-hadis tentang dakwah yang setema.
Selain itu, juga menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu sebuah analisis
yang berusaha menggali lebih jauh tentang hadis Nabi SAW yang berkaitan
dengan kriteria dai dan selanjutnya dianalisis dan dicari kaitannya dengan
fenomena para dai dalam media massa. Hasil penelitian ini adalah 1) kriteriakriteria
dai
dalam
hadis
Nabi
SAW,
yaitu
seorang
dai
harus
berlaku
benar,
selalu
sabar
dalam mengahadapi para mad’u, tawadhu’kepada semua orang baik muda
ataupun tua, harus memiliki sifat ikhlas dan tidak mengharapkan pemberian dari
orang lain. Selain itu, ia juga harus amanah, memiliki ilmu bantu yang relevan,
memiliki sifat leadership, lemah lembut, pemaaf, penyantun, serta kritis terhadap
permasalahan yang ada saat ini. 2) implikasi dari kriteri dai dalam media massa
adalah banyak mad’u yang semakin tertarik mengikuti kajian-kajian keagamaaan,
dan ada juga yang memberikan kritikan dan hujatan terhadap dai dan para mad’u
kurang berminat mengikuti kajiannya. Sehingga, dapat menimbulkan kontradiktif
di kalangan mad’u dan juga para dai yang lainnya. Hal ini dikarenakan para dai
kurang memahami karakteristik mad’u.
Tidak tersedia versi lain